Tren Bersepeda di Era New Normal, Ikuti Tips Aman Bersepeda di Tengah Pandemi

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan
Konten dari Pengguna
30 Juni 2020 21:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Taufik Candra Irawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah wilayah mulai dilonggarkan, masyarakat mulai beradaptasi dan menyambut tatanan kehidupan baru, atau yang sering disebut dengan New Normal. Masyarakat kini dapat memulai aktivitas kembali di luar rumah, akan tetapi tetap mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Tatanan hidup baru yang dimaksud adalah dengan membiasakan diri dengan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti berolahraga, makan makanan yang mengandung asupan gizi seimbang, rajin cuci tangan, menggunakan masker saat keluar rumah, dan menjaga jarak aman serta menghindari kerumunan. Dengan diberlakukannya New Normal ini, pemerintah memiliki tujuan agar produktifitas dan sektor ekonomi dapat berjalan kembali, hingga ditemukannya vaksin atau obat untuk menangani Covid-19.
ADVERTISEMENT
Ketika masa penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada sebagian besar daerah di Indonesia, banyak orang mulai kembali bersepeda untuk mengisi waktu luangnya. Dari anak-anak hingga orang dewasa sangat antusias untuk bersepeda. Tren bersepeda semakin meledak seiring dengan pemberlakuan New Normal, sepertinya sepeda menjadi tren baru dikalangan masyarakat. Hal itu dibutikan dengan jumlah penjualan sepeda yang meningkat drastis dibandingkan masa sebelum pandemi Covid-19 terjadi. Para penjual sepeda ibarat ketiban durian runtuh, toko-toko sepeda dibanjiri oleh pembeli, bahkan pembeli rela mengantri dari pagi sebelum toko tersebut buka. Toko-toko sepeda banyak yang kehabisan stok karena banyaknya permintaan dari pembeli. Tak hanya itu, bengkel-bengkel sepeda juga kebanjiran pesanan untuk memperbaiki sepeda yang rusak.
ADVERTISEMENT
Bersepeda disebutkan dapat menjadi alternatif alat transportasi yang lebih aman dibandingkan dengan angkutan umum. Selain itu, bersepeda juga menjadi salah satu sarana untuk berolahraga agar tubuh kita bugar dan terhindar dari penyakit. Kendati demikian, di tengah pandemi Covid-19 ini, tentu pesepeda juga harus mengikuti protokol kesehatan yang berlaku. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini tips aman bersepeda di tengah pandemi Covid-19.
1. Mematuhi Protokol Kesehatan
Meskipun disebut lebih aman daripada menaiki transportasi umum, bersepeda tetap saja dapat berpotensi menularkan virus apabila para pesepeda tidak menjaga diri. Oleh karena itu, pesepeda harus tetap mentaati dan melaksanakan protokol kesehatan standar Covid-19 saat bersepeda.
2. Tetap Menggunakan Masker
Masker berfungsi sebagai penghalau debu ketika seseorang sedang bersepeda di tengah kemacetan kota. Di masa pandemi Covid-19, penggunaan masker dapat berguna sebagai cara mencegah potensi penularan virus saat berada di jalanan. Namun, mungkin penggunaan masker dapat membuat kita kesulitan untuk bernafas ketika tubuh sedang berpacu, misalnya saat di jalanan menanjak atau perjalanan yang cukup jauh. Untuk itu, sebaiknya gunakan masker yang berbahan tipis, atau sesekali membuka masker saat terengap-engap.
ADVERTISEMENT
3. Menjaga Jarak Fisik
Menjaga jarak fisik merupakan aturan dasar dalam pencegahan penularan Covid-19. Bagi para pesepeda yang bersepeda secara bersama-sama, lebih baik mengurangi jumlah kerumunan. Cara lainnya adalah dengan menghindari rute-rute di mana berpotensi terjadi keramaian atau kerumunan.
4. Membawa Hand Sanitizer
Para pesepeda baiknya tidak lupa untuk membawa hand sanitizer setiap kali bersepeda. Hal ini menjadi salah satu upaya agar tangan kita senantiasa bersih dari virus dan kuman pada saat sedang bersepeda. Seperti diketahui, hand sanitizer adalah alternatif untuk mencuci tangan ketika tidak memungkinkan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
5. Mematuhi Rambu-Rambu Lalu Lintas
Meskipun sepeda bukan termasuk kendaraan bermotor yang relatif lebih leluasa dalam menggunakan jalan, hal tersebut bukan alasan bagi pesepeda untuk tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Misalnya ketika di lampu merah, kita harus mentaati dan berhenti di tempat yang sudah disediakan bagi pesepeda. Jika kita melanggar lalu lintas hal itu merupakan tindakan yang kurang bijaksana karena selain membahayakan diri sendiri juga membahayakan pengguna jalan lain.
ADVERTISEMENT