Nazar Sutradara 'Filkop 2'Jika Penonton 800 Ribu: Ngajar SMK di 8 Kota

17 Juli 2017 17:43 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Angga Dwimas Sasongko, sutradara Indonesia. (Foto: Munady Widjaja/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Angga Dwimas Sasongko, sutradara Indonesia. (Foto: Munady Widjaja/kumparan)
ADVERTISEMENT
Film 'Filosofi Kopi 2: Ben & Jody' karya sutradara Angga Dwimas Sasongko tengah tayang di layar bioskop Indonesia sejak 13 Juli lalu. Respons para penonton Indonesia pun cukup positif dalam menyambut penayangan film yang menghadirkan sosok Rio Dewanto, Chicco Jerikho, Luna Maya, dan Nadine Alexandra tersebut.
ADVERTISEMENT
Angga tergugah untuk mempunyai sebuah nazar. Hari ini, Senin (17/7) melalui akun Instagram pribadinya, @anggasasongko, ia mengungkapkan komitmennya untuk ngajar gratis di SMK bila film 'Filosofi Kopi 2: Ben & Jody' tembus sampai 800 ribu penonton.
"#komitmengue kalau Filkop 2 tembus 800 ribu penonton gue ngajar SMK gratis di 8 kota," tulis angga dalam postingan di Instagram.
Nazar tersebut tercetus saat ia bertemu dengan segerombolan anak-anak SMK yang baru saja menonton 'Filkop 2' di kedai Filosofi Kopi. Dari obrolan seru yang terjadi antara Angga dan anak-anak tersebut, ia pun menarik sebuah kesimpulan bahwa antusiasme mereka sebagai pelajar, khususnya di bidang multimedia sangatlah besar. Namun sayang mereka tidak memiliki pengetahuan yang lebih luas tentang hal tersebut.
ADVERTISEMENT
"Beberapa malem lalu, di kedai @filosofikopi gue ketemu sama segerombolan anak SMK yang nonton #FilosofiKopi2. Kita sempet ngobrol2. Mereka anak SMK jurusan multimedia. Diantara mereka ada yang bikin film, bikin script, bikin animasi. Antusiasme mereka untuk berkarya luar biasa. Tapi sayangnya akses mereka ke knowledge yang lebih dalam tentang teknis storytelling cukup kurang. Sesimple karena materi2 tersebut memang belum banyak tersedia," beber Angga.
Melihat kondisi tersebut, sutradara berusia 32 tahun ini pun terpikir untuk membuat sesuatu yang bisa bermanfaat untuk para generasi penerus bangsa tersebut. Angga berniat untuk mengajar tanpa harus dipungut bayaran sedikitpun alias gratis. Syaratnya pun mudah, hanya dengan menyiapkan sebuah ruangan yang bisa dipakai Angga untuk mengajar soal Storytelling.
ADVERTISEMENT
"Lalu, sehabis obrolan itu, tiba - tiba aja gue kepikiran dan bilang ke mereka kalo gue tertarik buat kasih sesi seminar tentang storytelling di sekolah mereka. Kasih tau guru atau kepsek lo ya, bilang aja ga usah bayar, pokoknya cukup siapin gue ruangan sama anak2 satu sekolah kumpul semua," lanjutnya.
Postingan Angga itu pun seolah ingin menjawab tantangan soal nazar yang akan dilakukan bila film yang disutradarainya itu sukses.
"Karena katanya lagi ngetrend, ya udah gue bikin ini jadi inisiatif aja. Sekalian ngejawabin tantangan soal nazar tadi."
Nazar tersebut pun akan dipenuhi Angga dengan segenap hati, jika apa yang dia harapkan terkait jumlah penonton 'Filosofi Kopi 2: Ben & Jody' yang bisa tembus 800 ribu terwujud. Rencananya, usai menyelesaikan syuting 'Wiro Sableng 212', Angga akan menjalani nazar tersebut. Ia akan tur selama 6 bulan dan setiap 2 minggu sekali akan mendatangi SMK di seluruh Indonesia yang memiliki program multimedia dan membuat seminar gratis.
ADVERTISEMENT
"So, kalo @filkopmovie dapet 800 ribu penonton, gue bakal tur selama 6 bulan - tepatnya sehabis gue selese syuting Wiro Sableng 212 - setiap 2 minggu sekali gue akan datengin SMK di seluruh Indonesia yang punya program multimedia/broadcasting dan bikin seminar secara gratis. Kenapa spesifik SMK dan program multimedia atau broadcasting, karena gue mau berbagi ilmu untuk mereka yang bersiap masuk ke dunia kerja dan membangun karir untuk masa depannya. #KomitmenGue #SemuaMuridSemuaGuru," tutup Angga.
'Filosofi Kopi 2: Ben & Jody' yang kini tengah tayang di bioskop pun baru menembus 111.699 penonton berdasarkan data yang diambil kumparan dari website filmindonesia.or.id.
kumparan pun mencoba untuk meminta tanggapan Angga lebih lanjut soal nazar ini, namun Angga yang saat ini tengah berada di luar kota, belum memberikan respons kepada kumparan.
ADVERTISEMENT