Pengacara Dewi Persik Minta TransJ Buktikan soal Angga Berkata Kasar

27 November 2017 14:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyanyi Dangdut Dewi Persik (Foto: Instagram @dewiperssikreal)
zoom-in-whitePerbesar
Penyanyi Dangdut Dewi Persik (Foto: Instagram @dewiperssikreal)
ADVERTISEMENT
Insiden mobil Dewi Persik yang menerobos jalur TransJakarta masih terus bergulir. Dewi pun sempat melakukan klarifikasi dengan mengatakan alasannya menerobos busway lantaran ia terburu-buru karena harus menuju Rumah Sakit fatmawati karena asma yang diderita asistennya mendadak kambuh. Bahkan Dewi mengatakan saat itu ia sudah mengantongi izin dari polisi yang mengawal untuk masuk jalur TransJakarta. Hanya saja saat itu polisi yang mengawal tertinggal di belakang karena lewat jalan arteri.
ADVERTISEMENT
Pihak TransJakarta melalui keterangan tertulis yang diterima kumparan (kumparan.com) pada Minggu (26/11) mengatakan mobil Dewi memaksa masuk jalur yang ditutup portal dan mobil jaguar bernomor polisi B 12 DP itu berhenti tepat di depan Hari, petugas penjaga portal.
“(Mobil) Berhenti di depan petugas, seolah-olah mau menabrak. Pengemudi (mobil) tersebut langsung membuka kaca samping dan berkata, ‘woy gue mau lewat! Buka pintu, gue lagi ngawal!’” kata Wibowo menirukan pengendara Jaguar tersebut.
Pihak TransJakarta pun mengatakan pengemudi sempat melontarkan ancaman kepada petugas, yang mana belakangan diketahui pengemudi tersebut adalah Angga Wijaya, manajer sekaligus suami Dewi Persik.
“Lo tau gue siapa? Lo jangan main-main sama gue! Nanti lo berurusan sama yang ngawal gue, karena gue sering lewat sini dan baru lo yang berani sama gue. Lo, tuh, petugas macam apa?” ungkap Wibowo lagi-lagi menirukan makian pengemudi.
ADVERTISEMENT
Dituding ingin menabrak orang dalam insiden terobos busway tersebut, pelantun 'Suara Hati' ini pun bertambah geram. Dewi kembali mengunggah klarifikasinya melalui akun Instagram dan menyebutkan kembali kronologi yang sebenarnya terjadi.
"Itu diberitakan sy mau nabrak org dan gerbang portal, itu bohong, khan ada cctv disitu bisa diliat apa cara kami baik atau mereka yg berbuat dorong dan maki2 kami, pdhl kami ijin masuk jalur busway, kita tau aturan kali, kalau sdh diKAwal brarti di perintah polisi, kita khan ngikut polisinya, kok lbh berwenang petugas portal dr polisi, ngapain jg pnggil massa, petugas itu pelayan hrs mendengar bkn jd budek dan memprovokasi warga. Kita bukan kptsn sendiri kok lewat jalur itu, ok seandaipun salah krn baru minta ijin utk tolong dibukain pintu gerbang busway apa iya hrs maki2 ??? Ap iya hrs videoin dan ngajak warga keroyokan ???? Kembali sy tny scr nurani ya... kpntg peraturan busway ap nyawa org ????" beber Dewi dalam akun Instagram @dewiperssikreal.
ADVERTISEMENT
Tak sampai di situ, Dewi juga menjawab semua pertanyaan mengapa ia tidak memilih menggunakan ambulans saat itu untuk membawa asistennya yang mendadak sesak napas.
"Kenapa g pake ambulance, boro2 panggil ambulance kejadiaannya di mobil ada org yg nyesekkk dan dijalan mampang ada polisi kita stop polisi dan minta tolong utk dikawal dan polisinya liat dlm mobil kita ada yg nyesek dan diperintahkanlah jalur busyway yg kbtln jalur yg kita mau ke arah lebak bulus jadi rs fatmawati terdekat dalam pikiran kita kalau posisi kalian di kami sy tny secara nurani apa yg akan kalian lakukan jk terjadi di klrg kalian ???? Slbhnya sy punya pengawalan dan dan rs. Fatmawati, bukti itu sdh saya serahkan kepada lawyer sy Maha Awan Buwana 081322648196. Satu hal lagi ingat... suara yg manggil monyet itu yg ada divideo... itu suara dr penjaga gerbang busway walau tdk terliat mukanya dan itu bs dibuktikan lewat lab scr hukum. Otomatis yg punya video utuh dia sipetugas portal yg jaga hari jumat jam 19.30wib di dpn mall pejaten village," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya pedangdut berusia 31 tahun ini juga sudah membantah kabar suaminya mengeluarkan kata-kata kasar kepada para petugas TransJ yang diduga membuat petugas tersebut menjadi shock. Kata Dewi justru saat itu sang suami yang nyaris dikeroyok massa yang tiba-tiba menghampiri mereka.
"Aa (panggilan Dewi untuk Angga) masih enak ngomong sama pak polisi, tiba-tiba ada sekitar 20 orang langsung ngedorong Aa sampai jatuh. Aku turun. Ibaratnya orang yang kita cintai mau digebukin sama orang, otomatis aku enggak rela. Aku turun bilang 'berhenti'. Semua pada noleh," kata Dewi saat dikonfirmasi kumparan.
Kekecewaan Dewi pun bertambah saat orang-orang tersebut tidak mau mendengarkan penjelasan darinya terkait insiden tersebut.
"Yang buat aku kecewa juga kenapa warga di situ, dan gojek-gojek di situ tidak mendengarkan penjelasan kami dulu soal perlakuan penjaga itu. Padahal kan kita masuk jalur busway punya alasan, bukan sembarangan main masuk aja. Kita minta izin dan ngomong baik-baik. Aku masih belum bisa terima atas perlakuan penjaga itu. Setidaknya kalau memang kita salah melewati jalur busway, ditilang saja, jangan pakai kekerasan main fisik atau main maki-maki orang. Kan mereka tidak mau mendengar penjelasan kita. Emang kita kriminal harus dibentak-bentak?," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Pihak kuasa hukum Dewi, Maha Awan Buwana, menyayangkan sikap pihak TransJakarta yang mengatakan kepada awak media bahwa kliennya dan Angga melontarkan kata-kata kasar kepada petugas dan nyaris menabrak petugas tersebut. Bahkan menurut pengacara Dewi, dalam video yang beredar dan diunggah Dewi di akun Instagramnya, terdengar jelas kata-kata kasar yang sebenarnya diduga ditujukan kepada Dewi dan Angga.
"Kalau yang beredar sekarang itu videonya justru dari pihak sana yang bilang monyet -monyet. Kan seperti itu, diduga dia (petugas portal busway)," ungkap Maha Awan Buwana saat dihubungi kumparan, Senin (27/11).
Pengacara Dewi juga mengingatkan untuk lebih berhati-hati berbicara agar tidak menyinggung maupun malah mencemarkan nama baik Dewi. Jika memang pihak TransJakarta bisa mengatakan bahwa Dewi dan Angga yang melontarkan kata-kata kasar, Maha Awan pun berharap hal tersebut bisa dibuktikan.
ADVERTISEMENT
"Makanya saya peringatkan bahwa hati-hati bicara di medsos. saya peringatkan ini kepada orang-orang yang terkait ini, seperti humas transJ kalau memang benar (apa yang dikatakan). Sebetulnya ini kan kasus sederhana, buktikan saja kan ada CCTV, siapa yang mendorong siapa, siapa yang bilang anjing, monyet, itu siapa?," ujarnya.
"Saya hanya mengungkapkan bahwa orang-orang yang membuat statement di media supaya berhati-hati, karena ada UU ITE. Kalau dia tidak bisa buktikan gimana? ini misalnya Dewi Persik atau Angga dibilang menabrakkan mobilnya ke dia, tapi dia (pihak transJ) enggak bisa buktikan? Masuk enggak ke UU ITE? Masuk itu 6-12 tahun penjara. Itulah yang saya sampaikan supaya pihak-pihak terkait berhati-hati," lanjutnya dengan nada tegas.
Angga Wijaya dan Dewi Persik (Foto: Instagram @anggawijaya88)
zoom-in-whitePerbesar
Angga Wijaya dan Dewi Persik (Foto: Instagram @anggawijaya88)
Selain itu pihak Dewi dan Angga pun tidak akan menuntut apapun, apalagi sampai membawa kasus ini ke pihak yang berwajib. Mereka hanya berharap tidak ada lagi pernyataan yang malah menyudutkan pihak Dewi dan Angga.
ADVERTISEMENT
"Kalau kita enggak perlu mereka minta maaf sama kita. Cuma jangan membuat statement yang menjatuhkan dan memutarbalikan fakta yang mencemarkan nama baik klien saya melalui media. Itu aja kok. Kita tidak nuntut apa-apa wong cuma masalah begini, ini urusan kecil sehari-hari kita berlalu lintas," tutup Maha Awan.