Ini Trik Biar Kamu Gak Digaji Rp8 Juta!

CekAja.com
CekAja.com adalah situs marketplace produk finansial dan investasi yang juga menyediakan tips dan siasat mengatur keuangan Anda.
Konten dari Pengguna
31 Juli 2019 12:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari CekAja.com tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ini Trik Biar Kamu Gak Digaji Rp8 Juta!
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Jagad media sosial tanah air sedang diramaikan dengan adanya status salah satu orang yang mengeluh tentang gaji Rp8 juta. Dirinya merasa bahwa dengan bekal ijazah dari perguruan tinggi negeri ternama di tanah air cukup membuatnya digaji dengan bayaran yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Padahal jika bisa melihat secara objektif. Ukuran gaji karyawan tidak hanya disandarkan pada kemampuan dari karyawannya itu sendiri, melainkan juga dari kemampuan bayar perusahaan tempatnya bekerja.

Rata-rata Gaji Fresh Graduate

Tak heran apabila unggahan tentang gaji fresh graduate Rp8 juta tersebut viral, mengingat faktanya hanya bidang-bidang tertentu saja yang memberikan gaji dengan nominal mencapai Rp8 juta atau lebih bagi fresh graduate.
Berdasarkan survei Kelly Service tahun 2019 seperti dilansir inews.id, inilah rata-rata gaji fresh graduate untuk berbagai bidang pekerjaan:
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) juga pernah merilis hasil survei berisi rata-rata gaji bersih karyawan seperti dilansir di media. Survei tersusun berdasarkan kategori kelompok umur dan jenis pekerjaan utama, tidak berdasarkan tingkat pendidikan karyawan.
ADVERTISEMENT
Pada survei yang di-update Maret 2019 tersebut, terlihat bahwa rata-rata gaji bersih karyawan untuk kelompok umur 20 tahun hingga 24 tahun adalah Rp 2.240.116 per bulan. Angka gaji tertinggi bagi fresh graduate terdapat pada jenis pekerjaan tenaga kepemimpinan dan ketatalaksanaan dengan gaji bersih rata-rata Rp 3.327.742 per bulan. Untuk gaji paling rendah adalah yang bekerja sebagai tenaga profesional, teknisi, dan yang sejenis yaitu Rp 1.701.183 per bulan.

Faktor Penentu Besar Kecilnya Gaji

Besar kecilnya gaji yang diterima oleh seseorang tergantung dari beberapa faktor, salah satunya adalah pengalaman kerja. Maka, wajar apabila seorang fresh graduate yang baru pertama kali bekerja mendapatkan nominal gaji jauh lebih sedikit dari seniornya yang sudah bekerja bertahun-tahun.
ADVERTISEMENT
Menilik Pasal 1 ayat 30 Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, pengertian upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan.
Kemudian, sesuai Pasal 90 ayat 1 UU No. 13/ 2003, ketika menentukan besarnya upah, pengusaha dilarang untuk memberikan upah dalam jumlah yang lebih rendah dari aturan tentang upah minimum. Sementara untuk komponen upah berdasarkan Pasal 94 UU No. 13/2003 yaitu terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap.
Faktor yang menentukan besar kecilnya upah dijelaskan dalam Pasal 2 ayat 1 Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 1 Tahun 2017, yang berbunyi: “Struktur dan skala upah wajib disusun oleh pengusaha dengan memperhatikan golongan, jabatan, masa kerja, pendidikan, dan kompetensi.”. Berdasarkan aturan tersebut, yang dimaksud golongan, jabatan, masa kerja, pendidikan, dan kompetensi yaitu:
ADVERTISEMENT
Golongan adalah pengelompokan jabatan berdasarkan nilai atau bobot jabatan. Jabatan adalah sekelompok tugas atau pekerjaan dalam organisasi perusahaan.
Masa Kerja adalah lamanya pengalaman melaksanakan pekerjaan tertentu yang dinyatakan dalam satuan tahun yang dipersyaratkan dalam suatu jabatan.
Pendidikan adalah tingkat pengetahuan yang diperoleh dari jenjang pendidikan formal sesuai dengan sistem pendidikan nasional yang dipersyaratkan dalam suatu jabatan.
Kompetensi adalah kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dipersyaratkan dalam suatu jabatan.

Cara Nego Gaji Fresh Graduate

Sebelum melakukan negosiasi gaji, jika kamu seorang fresh graduate, lakukan hal-hal berikut ini agar tidak salah ketika mengambil keputusan:

1. Hitung jumlah kebutuhan

Hitung jumlah kebutuhanmu dalam sebulan agar bisa mendapatkan gambaran berapa kira-kira besaran gaji yang mencukupi. Ingat, selain memenuhi kebutuhan utama, kamu juga harus memikirkan hal-hal lain yang tak kalah penting seperti menabung. Jadi, apabila gaji yang ditawarkan oleh perusahaan terlalu kecil, gak ada salahnya kalau kamu tidak mengambil tawaran kerja tersebut.
ADVERTISEMENT
Kalau gaji yang kamu terima cuma habis untuk kebutuhan makan serta ongkos pulang pergi kerja, sama saja bohong kan? Maka, kamu harus melakukan perhitungan yang matang sebelum mengiyakan tawaran gaji dari sebuah perusahaan ya!

2. Lakukan riset tentang gaji

Kamu harus melakukan riset terlebih dahulu tentang gaji. Pertama, cari tahu tentang besaran Upah Minimum Regional (UMR) terbaru. Tentunya, cari tahu UMR di daerah tempatmu melamar kerja ya.
Selanjutnya, kamu bisa meriset berapa rata-rata gaji untuk posisi yang kamu incar di dunia kerja. Manfaatkan situs-situs tertentu yang memberikan informasi tentang gaji. Dengan begitu, kamu sudah punya gambaran berapa besaran gaji yang pantas untuk kamu terima.
ADVERTISEMENT

3. Perhatikan benefit lain di luar gaji

Meski perusahaan menawarkan gaji dengan nominal yang kecil di bawah standar yang sudah kamu tetapkan, jangan langsung kecewa. Tanyakan apa saja benefit lain di luar gaji yang bisa kamu dapatkan.
Misalkan saja, perusahaan memberikan asuransi kesehatan swasta dengan kualitas yang baik. Selain itu, terdapat fasilitas makan siang dan makan malam gratis. Tentu, kalau dihitung-hitung lumayan sekali bukan, kamu akan menghemat uang makan?

4. Sadar diri dengan kemampuan yang dimiliki

Saat interview kerja, perusahaan biasanya akan menjelaskan tanggung jawab apa saja yang kamu emban nantinya. Tentunya, perlu skill tertentu untuk menjalankan tugas di suatu perusahaan. Kamu harus sadar diri dan menerima ketika ada perusahaan yang menolak lamaran kerjamu karena skill yang kamu miliki kurang sesuai dengan yang mereka cari.
ADVERTISEMENT
Nah, kalau sudah menerima gaji nanti, jangan lupa untuk mengelolanya dengan baik. Selain menabung, jangan lupa untuk berinvestasi demi masa depan yang lebih baik. Selain itu, sisihkan pula gaji untuk membayar premi asuransi. Asuransi penting untuk mengantisipasi berbagai risiko yang mengintai sehari-hari. Salah satu jenis asuransi terpenting yang harus kamu miliki adalah asuransi kesehatan. Cek pilihannya di CekAja.com!