Kiat Kelola Utang Untuk Mendulang Untung

CekAja.com
CekAja.com adalah situs marketplace produk finansial dan investasi yang juga menyediakan tips dan siasat mengatur keuangan Anda.
Konten dari Pengguna
17 Januari 2019 12:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari CekAja.com tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kiat Kelola Utang Untuk Mendulang Untung
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Utang, apa yang terbersit di benak Anda ketika mendengar kata tersebut? Selama ini utang memiliiki kaitan erat dengan ketidakmampuan kondisi ekonomi, padahal utang juga bisa digunakan untuk mendorong aktivitas ekonomi menjadi lebih produktif, atau bahasa mudahnya membuat kondisi ekonomi lebih mampu lagi.
ADVERTISEMENT
Bagi para pelaku usaha, istilah utang merupakan sumber pendanaan yang sangat berarti bagi kelangsungan usahanya. Dengan utang, Anda yang memiliki bisnis dapat melakukan ekspansi dengan lebih kencang, dengan utang juga kas Anda berada pada posisi yang aman dan dapat dialokasikan untuk hal produktif lainnya.
Meskipun begitu, Anda tetap harus menghadapi risiko finansial atas bertambahnya kewajiban atas utang yang Anda miliki. Tetapi jika utang digunakan untul hal yang produktif, tentunya hal itu dapat menambah pundi – pundi rupiah Anda.
Beda Utang Produktif dan Utang Konsumtif
Jika utang produktif digunakan sebagai modal usaha, lain halnya dengan utang konsumtif. Tujuan utang konsumtif lebih mengarah pada kebutuhan konsumsi pribadi. Salah satunya adalah pembelian gadget seperti ponsel pintar. Gadget adalah barang yang terkena depresiasi alias penurunan nilai jual. Saat beli, harganya mungkin Rp 5 juta. Tapi tahun depan harganya bisa jadi merosot jadi Rp 4 juta.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, utang konsumtif ini bisa berubah produktif ketika gadget turut dimanfaatkan untuk sarana komunikasi dalam berbisnis. Hadirnya penghasilan tambahan dari aktivitas tersebut menandakan utang yang diambil bukanlah konsumtif.
Kelola Modal Usaha dari Utang dengan Cara Ini
Banyak orang alergi dengan utang. Mereka khawatir tidak dapat hidup dengan tenang dan nyaman jika memiliki utang. Terlebih dalam menjalankan bisnis, terkadang ada saja masanya pemasukan mengalami fluktualitas.
Namun di samping itu, tak selamanya modal usaha dari utang akan ‘mencekik’ Anda. Lalu bagaimana cara mengelolanya secara efektif? Berikut ini beberapa trik jitunya:
1. Pilih jenis utang yang tepat
Jauh sebelum memutuskan untuk berutang demi modal usaha, pastikan Anda telat memilih jenis utang paling tepat. Sebab, pemilihan jenis hutang yang tidak tepat akan menimbulkan beragam resiko.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya ada dua jenis hutang, yaitu jangka pendek dan jangka panjang. Utang jangka panjang lebih diminati oleh para pelaku bisnis, karena pertimbangan goal yang harus dicapai dalam waktu lama.
Tenggat waktu pembayaran atau jatuh tempo utang jangka panjang bisa mencapai satu periode akuntansi, yakni satu tahun lebih. Pelunasan hutang jangka panjang umumnya dibayar dengan aktiva tidak lancar.
Contoh dari aktiva tidak tetap adalah segala macam aset perusahaan seperti saham. Sementara bila memilih utang jangka pendek, tentu saja akan merepotkan Anda dalam hal pelunasan yang harus dipenuhi lebih cepat.
Selain itu, Anda juga tidak perlu gegabah memilih bank. Ada beberapa hal yang perlu jadi pertimbangan saat mengajukan pinjaman, seperti bunga yang tidak terlalu besar dan tenor yang panjang. Anda bisa membandingkan produk pinjaman antara bank satu dengan yang lainnya melalui marketplace produk keuangan pertama di Indonesia, CekAja.com.
ADVERTISEMENT
2. Disiplin membayar cicilan
Setelah pinjaman dari bank telah Anda dapat, jangan lantas terlena. Tagihan akan terus menghampiri setiap bulannya. Namun jangan pula kalut, karena kunci dari mengelola modal yang berasal dari utang adalah hanya dengan disiplin membayar cicilan.
Buat jadwal pembayaran utang, sehingga Anda sudah bisa mempersiapkannya lebih awal. Bila perlu bayar cicilan tersebut sebelum tanggal tempo. Kontrol keuangan agar tidak sekali pun menunggak cicilan.
Karena sekali saja menunggak akan dikenakan menambah bunga yang cukup besar di bulan berikutnya. Motiviasilah diri sendiri, bahwa semakin cepat hutang-hutang terlunasi maka tentu akan semakin cepat pula Anda bebas dari beban finansial yang ada.
ADVERTISEMENT
3. Menambah aset
Berhutang saat membangun suatu bisnis juga tidak akan menjadi masalah, jika pada akhirnya Anda bisa menambah aset sebanyak-banyaknya dari situ. Sebagai simulasi, Anda mengajukan pinjaman Rp 25 juta dengan tenor 12 bulan dan bunga 0 persen.
Pinjaman digunakan untuk memulai suatu usaha butik dan pelunasan utang dilakukan dengan cara dicicil sebesar Rp2 juta per bulan. Asumsikan Anda mampu menghasilkan omset Rp1 juta per hari alias Rp30 juta per bulan.
Dengan biaya operasional sebesar Rp25 juta per bulan, Anda memiliki laba bersih sebesar Rp5 juta per bulan. Anda dapat menggunakan laba bersih untuk melunasi cicilan utang setiap bulan, sehingga sisa bersih yang dapat Anda ambil adalah Rp3 juta.
ADVERTISEMENT
Nah melalui keuntungan tersebut, apabila rutin nantinya Anda jadi bisa menambah aset usaha maupun aset pribadi. Sekalipun modal yang diperoleh awalnya dari utang, tapi jelas tidak sia-sia karena hasilnya lebih memuaskan.
4. Perhatikan rasio keuangan
Dalam mengajukan pinjaman sebagai modal usaha, umumnya baru bisa dipenuhi jika calon debitur memiliki rasio utang terhadap pendapatan yang cukup baik. idealnya, rasio utang tersebut adalah sejumah 30 persen dari total penghasilan.
Maka dari itu, jaga rasio utang ini agar tidak melampaui batas seharusnya. Tahan hasrat untuk menambah utang lagi, sekalipun nominalnya kecil atau bersifat pribadi.
Dengan selalu konsisten menjaga rasio utang dan pendapatan di angka ini, dan membayar cicilan dengan teratur juga bisa berdampak pada skor kredit Anda di SLIK yang menjadi baik dan bebas dari blacklist.
ADVERTISEMENT
Modal usaha yang berasal dari utang ibarat oase di padang pasir. Terlihat indah dari kejauhan, tetapi bila didekati mungkin tak seindah itu. Utang dalam berbisnis adalah hal yang wajar-wajar saja terjadi. Meskipun begitu, perlu juga diperhatikan agar jangan sampai membuat kondisi finansial bisnis malah memburuk.
Jadi, bijaksanalah dalam mengatur utang ini. Hindari menggunakan pinjaman modal bank untuk bisnis yang belum pasti potensinya, karena masih ada kewajiban Anda untuk mengembalikannya lewat cicilan utang.