Membaca Itu Asyik!

CekAja.com
CekAja.com adalah situs marketplace produk finansial dan investasi yang juga menyediakan tips dan siasat mengatur keuangan Anda.
Konten dari Pengguna
20 Mei 2019 14:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari CekAja.com tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Orang bijak mengatakan bahwa buku adalah jendela dunia. Dengan buku, kita bisa mengetahui apa yang terjadi di dunia tanpa harus mendatanginya.
ADVERTISEMENT
Tak aneh juga jika banyak orang tua yang mendorong anak-anaknya untuk terus membaca. Ditambah, dengan adanya budaya membaca berarti juga ikut mendorong pendidikan yang berkualitas bagi anak bangsa.
Banyak sekali hal yang dapat diambil dari membaca. Bahkan ada juga pandangan yang mengatakan bahwa membaca lebih penting dari sekolah dalam ukuran kesuksesan. Karena melalui membaca pola pikir kita diajak untuk melihat lebih luas dan juga tajam.
Nah bertepatan dengan Hari Buku Nasional di 17 Mei lalu, pemerintah terus menggerakkan budaya membaca untuk meningkatkan literasi masyarakat. Namun perlu diakui, bahwa pesatnya perkembangan teknologi dan juga permainan digital secara tidak langsung mengikis gerakan yang dilakukan oleh pemerintah. Lalu bagaimana cara meningkatkan literasi anak sejak dini ditengah serbuan game di gadget?
ADVERTISEMENT

Mulai dari Orangtua

Gak bisa dipungkiri bahwa berkembang atau tidaknya kemauan seorang anak dalam hal apapun termasuk membaca buku tergantung dari orangtuanya. Sebagai pendidik di lingkungan rumah, orangtua harus mulai mengajarkan anak membaca buku dengan cara memberi contoh langsung.
Ketika orangtua diketahui rajin membaca buku, jurnal, majalah hingga koran, maka anak akan melihat aktivitas orangtua dan menirunya. Dengan demikian, orangtua harus menjadi contoh bagaimana buku-buku selalu dilahap setiap hari, agar anak terinspirasi dan meniru aktivitas ibu dan ayahnya tersebut.

Ajak anak ke toko buku

Anak mana yang gak senang saat diajak jalan-jalan ke toko buku. Mereka biasanya mengeksplorasi diri mencari buku-buku yang menarik perhatiannya mulai dari buku bergambar, warna-warni hingga sound book atau buku bersuara yang membuat ia tertarik untuk memilikinya.
ADVERTISEMENT
Jalan-jalan ke toko buku merupakan wisata edukasi yang harus dilakukan secara rutin minimal 1-2 kali dalam sebulan. Dengan begitu, orangtua akan mengetahui jenis-jenis buku apa saja yang disukai anak.
Saat ini, ada banyak penerbit buku yang berfokus pada konten-konten anak, mulai dari novel, cerpen, petualangan hingga buku pelajaran yang dikemas secara menarik dan ramah anak. So, gak ada salahnya para orangtua rajin berkunjung ke toko buku dan memborongnya demi si buah hati.
Toko-toko buku besar umumnya menawarkan beragam promo atau diskon pembelian dalam jumlah tertentu bagi pengguna kartu kredit. Potongan harga semacam ini tentu sangat sayang untuk dilewatkan bukan?
ADVERTISEMENT
Bagi kamu yang belum memiliki kartu kredit, silakan pilih kartu kredit sesuai kebutuhanmu lewat CekAja.com.

Jadikan temannya contoh

Selain kerap meniru orangtuanya, anak juga sering mengikuti apa yang dilakukan oleh teman-teman sebayanya. Jika di perumahan kamu ada rumah baca yang selalu dikunjungi anak-anak perumahan, ada baiknya ajak anak juga untuk bergabung bersama mereka. Biarkan anak melihat apa yang dilakukan oleh anak-anak sebayanya membaca di rumah baca atau di perpustakaan keliling.
Kalau tidak, kamu bisa memperlihatkan beberapa video di channel YouTube yang menyajikan konten-koten tentang buku anak. Sebagai contoh, ada channel Majalah Bobo, Majalah Mombi dan beberapa channel lainnya. Di channel tersbut, orangtua bisa mendampingi anak bagaimana anak-anak lain yang sebayanya sudah mulai gemar membaca atau paling tidak bermain dengan buku-buku.
ADVERTISEMENT

Bacakan buku dongeng sebelum tidur

Sejak lama, anak senang sekali jika sebelum tidur dibacakan dongeng oleh orangtuanya. Apalagi jika dongengnya berasal dari buku yang dibeli dan dipilih anak ketika membeli buku.
Membacakan dongeng kepada anak, selain memberikan dia wawasan imajinasi dan berpikir juga meningkatkan kemampuan bahasanya. Ketika orangtua membacakan dongeng, maka anak akan fokus terhadap tokoh yang diceritakan.
Namun, usahakan berikan stimulus dan interaksi berupa pertanyaan seputar yang telah diceritakan dalam dongeng agar anak bisa menjawab tentang apa yang telah diceritakan.
Selain itu, manfaat positif lain dari membacakan dongeng sebelum tidur pada anak adalah memberikan kesan bahwa ternyata kegiatan membaca adalah hal yang menyenangkan. Kedekatan emosional antara anak dan orangtua juga bisa terbangun saat menceritakan dongeng. Dan yang terpenting, anak bisa mengambil pelajaran yang baik dari isi dongeng yang diceritakan.
ADVERTISEMENT

Pilih buku yang menarik

Dari sekian banyak buku anak yang telah diterbitkan oleh berbagai penerbit, ada beberapa buku yang biasa menarik perhatian anak. Buku-buku tersebut sering menjadi benda kesayangan anak hingga bisa dibawa-bawa ke mana saja.
Buat orangtua yang berencana memulai untuk mengajarkan anak gemar membaca, usahakan untuk memilih buku-buku yang menarik perhatian anak. Orang bisa memilih buku dari desain sampul yang eye catching, warna yang mencolok dan konten yang beragam.
Beberapa jenis buku yang disukai anak saat ini yaitu sound book. Jenis buku ini selain mengasah kemampuan membaca terhadap anak juga dibarengi dengan kemampuan mendengar konten-konten yang ada di buku.
Para orangtua juga harus pandai memilih bahan buku. Jika anak usia di bawah 3 tahun, lebih baik orangtua membelikan buku yang terbuat dari bahan non kertas. Karena selain mudah disobek anak, buku bahan kertas juga gampang basah.
ADVERTISEMENT
Nah, itulah beberapa kiat mengajarkan anak agar gemar membaca buku. Sebelum meminta anak untuk menggemari hal itu, baiknya orangtuanya dulu ya yang rajin membaca buku. Mari membaca dan Selamat Hari Buku Nasional!