Perjuangan Untuk Pendidikan Masih Berlanjut

CekAja.com
CekAja.com adalah situs marketplace produk finansial dan investasi yang juga menyediakan tips dan siasat mengatur keuangan Anda.
Konten dari Pengguna
19 Maret 2019 16:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari CekAja.com tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dulu tokoh – tokoh bangsa ini memperjuangkan mati-matian pendidikan untuk generasi muda. Mereka berpikir, dengan pendidikan yang baik maka nasib bangsa ini bisa berubah.
ADVERTISEMENT
Siapa yang tak kenal Ki Hajar Dewantara, Raden Ajeng Kartini, Dewi Sartika dan KH Hasyim Asy’ari ? Mereka adalah pejuang kemerdekaan sekaligus pejuang pendidikan bagi Indonesia. Atas jasa-jasanya pula, kalian semua bisa mendapatkan pendidikan yang layak, yang berkualitas, sama dengan negara-negara lain.
Nah sekarang, perjuangan untuk mendapatkan pendidikan terus berlanjut. Namun bukan dengan angkat senjata atau melawan penjajah seperti yang dulu sudah dilakukan pendahulu-pendahulu negeri ini. Perjuangan di dunia pendidikan saat ini lebih kepada perjuangan untuk mencari dana yang cukup untuk membiayai pendidikan.
Ya, saat ini banyak orang tua yang juga berjuang mati-matian agar anak-anaknya bisa mendapatkan pendidikan yang layak. Ditambah, setiap tahunnya terjadi kenaikan biaya pendidikan sekitar 10 persen, hal itu membuat semakin berat saja perjuangan para orang tua untuk menebus pendidikan anak-anaknya.
ADVERTISEMENT
Jika berbicara mengenai pendidikan dasar atau menengah, mungkin beberapa sekolah negeri sudah ada yang membebaskan murid- muridnya dari biaya. Hal itu dikarenakan adanya program Biaya Operasional Sekolah (BOS).
Namun untuk jenjang perguruan tinggi, hingga saat ini belum ada yang bisa menjamin selain daripada mahasiswanya sendiri. Mahasiswa yang berprestasi atau memiliki kemampuan diatas rata-rata mungkin bisa mengajukan beasiswa untuk mendapatkan bebas biaya.
Namun ada banyak juga mahasiswa yang akhirnya malah putus kuliah karena tidak sanggup mendapatkan pendanaan kuliahnya. Mungkin selama ini kalian selalu bertanya, mengapa bisa biaya pendidikan terus naik setiap tahunnya? Bukan haya pendidikan formal saja, namun juga informal.
Tentu ada alasan masuk akal yang berkaitan langsung dengan perekonomian negara, di antaranya adalah:
ADVERTISEMENT

Inflasi

Tingginya biaya pendidikan tahun ajaran baru juga tidak lepas dari inflasi. Nyatanya, semua harga-harga kerap mengalami kenaikan.
Kenaikan harga ini adalah buah dari melemahnya nilai rupiah di mata dunia. Kondisi perekonomian yang belum stabil tersebut membuat pemerintah banyak melakukan privatisasi pada sektor pendidikan demi meringankan beban utang negara pada APBN.

Perubahan standar pendidikan

Seiring berjalannya waktu, lembaga pendidikan tentunya berupaya untuk terus meningkatkan kualitas pendidikannya karena permintaan masyarakat. Untuk meningkatkan standar kualitas pendidikan, tentu perlu biaya tambahan yang tidak sedikit.
Oleh karenanya, sekolah membebankannya pada para orangtua melalui uang pangkal dan iuran per bulan.

Pengertian Kredit Pendidikan

Jalan keluar dari segala problematika di atas tentunya saja menabung. Tapi menabung dengan cara seperti apa dulu? Harus dimulai sejak dini, bila perlu saat anak masih balita.
ADVERTISEMENT
Masalahnya, tidak semua orang memprioritaskan hal tersebut dari jauh-jauh hari. Jika keadaan sudah ‘kepepet’, sementara tabungan tidak memadai, kredit pendidikan bisa menjadi solusi lain yang cukup menjanjikan.
Wacana penerapan program pinjaman dana pendidikan atau student loan ini secara resmi telah dicetuskan oleh Presiden Joko Widodo pada 15 Maret 2018 lalu. Beberapa bank di Indonesia, seperti BRI, BNI, dan BTN pun akan turut merealisasikannya.
Pengamat ekonomi sekaligus Dosen Universitas Gadjah Mada Didi Achyari mengatakan, kredit pendidikan jika menyasar pangsa pasar serta regulasi yang jelas dapat menjadi salah satu cara untuk memberi akses kepada mereka yang terancam keterbatasan biaya untuk menikmati bangku perguruan tinggi.
Dengan mengenyam pendidikan yang lebih tinggi, kesempatan bekerja menjadi seorang professional pun akan terbuka luas. Sehinga target jangka panjangnya, program ini kelak mampu meretas kemiskinan.
ADVERTISEMENT
Pinjaman dana pendidikan biasanya diberikan oleh negara baik dari bank/lembaga keuangan swasta maupun badan usaha non-bank lainnya. Karena ditujukan untuk memperbaiki taraf pendidikan di dalam negeri, umumnya skema bunga pinjaman pendidikan cenderung rendah dengan jangka waktu pembayaran yang cukup panjang.
Beberapa kredit pendidikan mewajibkan debitur untuk melunasinya sebelum lulus, namun ada juga yang memberikan jangka waktu hingga debitur lulus dan memiliki penghasilan.

Bagaimana dengan Uang Kuliah Tunggal (UKT)?

Beberapa perguruan tinggi sebenarnya ada pula yang menerapkan sistem keringanan bernama Uang Kuliah Tunggal (UKT). UKT membagi biaya kuliah menjadi beberapa kelompok.
Dengan sistem ini, biaya kuliah mahasiswa disesuaikan dengan penghasilan orang tua. Di sisi lain, UKT ternyata masih dinilai kurang sepenuhnya membantu.
ADVERTISEMENT
Banyak orang tua yang meminta keringanan karena justru tidak sesuai dengan penghasilan mereka. Ketegangan antara orang tua dan entitas perguruan tinggi saat penerimaan mahasiswa baru pun otomatis muncul.
Nah adanya kredit pendidikan yang tepat sasaran, boleh dibilang dapat menjembatani hal tersebut. Karena sekalipun orang tua mahasiswa tidak mampu bayar di waktu yang seharusnya, melalui kredit pendidikan orang tua mampu untuk membayar UKT sesuai dengan ketentuan perguruan tinggi.

Syarat dan Ketentuan Kredit Pendidikan

Sebagaimana bank yang memberikan sejumlah pinjaman, ada syarat dan ketentuan tersendiri bagi calon nasabah ketika ingin mengajukan kredit pendidikan. Jika melihat kebijakan BRI dengan suku bunga Briguna Flexi Pendidikan sebesar 0,65-0,72% per bulan, syarat dan ketentuannya adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Kredit pinjaman ini diperuntukkan bagi mahasiswa pascasarjana saja. Lalu dengan catatan, sudah bekerja sebagai karyawan tetap di suatu perusahaan atau instansi, serta memiliki penghasilan yang tetap dibayar selama masa pendidikan.
Berlakunya pun hanya di universitas-universitas yang telah menjalin kerjasama dengan BRI. Lalu, rencana kredit dana pendidikan manakah yang sesuai dengan kemampuan Anda?
Sebisa mungkin lakukan sejak dini. Beruntung kini sudah banyak fasilitas dan produk keuangan yang memudahkan.
Menggapai pendidikan setinggi mungkin tanpa eksklusivitas, bukan lagi mimpi. Mulai dari UKT, hingga kini ada kredit pendidikan bisa Anda tempuh untuk merealisaikannya. Sekarang tugas Anda hanya tinggal merencanankannya matang-matang, selagi waktu masih panjang.
ADVERTISEMENT
Ikuti akun sosial media CekAja.com untuk mendapatkan berita dan tips keuangan terbaru yang kamu butuhkan:
Facebook CekAjaID
Twitter @CekAja
Instagram @cekajaid