PPEI Melaksanakan Evaluasi dan Penutupan ECP Aceh 2021

Shafira Adlina
Seorang Ibu dengan dua anak yang juga berprofesi blogger di www.ceritamamah.com dan Asesor bersertifikasi BNSP sebagai pendamping UMKM dan pelaksana Ekspor.
Konten dari Pengguna
8 Desember 2021 12:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Shafira Adlina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Evaluasi dan Penutupan ECP Aceh 2021 (dokumentasi pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Evaluasi dan Penutupan ECP Aceh 2021 (dokumentasi pribadi)
ADVERTISEMENT
Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI) bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Aceh melaksanakan kegiatan evaluasi dan penutupan Export Coaching Program (ECP) pada tanggal 7 Desember 2021 di Kyriad Muraya Aceh Hotel, Banda Aceh.
Evaluasi dan Penutupan ECP Aceh 2021 (dokumentasi pribadi)
Acara ini dihadiri oleh Kepala Disperindag Aceh, Mohd. Tanwier serta coach dari PPEI yaitu Rahayu Widyantini dan Nur Hidayat. Turut hadir secara virtual Kepala PPEI, Heryono Hadi Prasetyo serta Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (DJPEN) Kementerian Perdagangan, Didi Sumedi.
ADVERTISEMENT
Heryono menyampaikan, tahun 2021 kegiatan ECP telah dilaksankaan di 10 daerah, yaitu DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Aceh, Lampung, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Timur. Tahapan kegiatan dalam ECP antara lain workshop dan verivikasi perusahaan, training of exporter, market development, product develpoment, business matching, dan progress monitoring.
Dari 300 peserta ECP tahun 2021, terdapat 132 peserta yang telah dapat melakukan ekspor, baik langsung maupun tidak langsung, dengan total nilai transaksi mencapai USD 5,29 juta atau sekitar Rp 76 Milyar.
Dalam sambutannya, Tanwier menyampaikan apresiasi kepada PPEI dan dan DJPEN karena telah menjadikan Aceh sebagai salah satu daerah dilaksanakannya ECP. Umumnya para peserta yang telah mengikuti ECP berhasil melakukan perbaikan dalam usahanya, khususnya dalam hal manajemen, produksi, promosi, dan pemasaran. Pasca ECP peserta diharapkan agar terus aktif dalam memasarkan produk dan komoditas yang dimiliki kepada calon importir, serta dapat merespon cepat setiap permintaan yang ada. Tanwier berharap kerjasama antara Disperindag Aceh dengan PPEI dan DJPEN dapat terus berlanjut kedepannya, serta menjadikan Aceh sebagai pilihan untuk pelaksanaan ECP di tahun mendatang.
Evaluasi dan Penutupan ECP Aceh 2021 (dokumentasi pribadi)
Didi berkesempatan memberikan sambutan sekaligus menutup rangkaian kegiatan ECP Tahun 2021. Didi mengatakan bahwa Kementerian Perdagangan bersama beberapa pihak sangat konsen untuk terus mewujudkan peran dan konstribusi UMKM dalam bisnis ekspor, salah satunya melalui kegiatan ECP. Kegiatan ECP diharapkan dapat menambah kapasitas dan kapabilitas UMKM agar berani untuk masuk ke pasar ekspor. Saat ini pemerintah mendorong dan melakukan berbagai upaya penjajagan agar negara tujuan ekspor Indonesia dapat diperluas ke pasar non utama, seperti Timur Tengah dan Afrika. Pemerintah juga akan terus melakukan review dan evaluasi terhadap regulasi yang ada, tujuannya agar semakin memudahkan UMKM untuk menjadi eksportir.
ADVERTISEMENT