Bangganya Kami pada Irfan, Penerus Tradisi Hafizh Qur’an Pesantren Daqu Jambi

Konten dari Pengguna
2 Februari 2022 13:51 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cerita Santri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ustdaz Uyung (ke empat dari kanan) duduk bersebelahan dengan Irfan (sebelah kanan ustadz Uyung) usai acara Khotmil Qur'an Irfan.
zoom-in-whitePerbesar
Ustdaz Uyung (ke empat dari kanan) duduk bersebelahan dengan Irfan (sebelah kanan ustadz Uyung) usai acara Khotmil Qur'an Irfan.
ADVERTISEMENT
Jum’at sore selepas Sholat Ashar Berjama’ah (27/1/2022), saya menghadiri sebuah acara di Masjid Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Jambi, Tempino, Mestong, Kabupaten Muaro Jambi. Sebagai Pengasuh Pesantren Daqu Jambi, saya diminta memberikan sambutan dalam acara Khotmil Qur’an salah satu santri kami.
ADVERTISEMENT
Adalah hal luar biasa yang berulang kali terucap syukur pada Allah SWT, acara kali ini menjadi seremoni sebagai tanda salah satu santri kami menyelesaikan hafalan Al-Qur’annya. Ia adalah Irfansyah Eka Wijaya. Salah satu santri kami, putra dari Bapak Jayadi, asal Sungai Bahar, Muaro Jambi, yang duduk di kelas 9.
Irfan, biasa kami memanggilnya, merupakan angkatan ketiga Pesantren Daqu Jambi. Sekilas tentang pondok ini, dahulu di angkatan pertama, para santri menjalani program takhassus setara SMA. Yakni program pesantren full beasiswa yang dananya berasal dari subsidi silang pesantren reguler. Alhamdulillah di tahun pertama tersebut, Pesantren Takhassus Daqu Jambi banyak menelurkan para penghafal Qur’an.
Irfan disaksikan oleh para Pimpinan Pesantren Daqu Jambi saat prosesi Khotmil Qur'an.
Kemudian di tahun kedua, pesantren kami berubah status menjadi pesantren reguler. Di tahun tersebut, sekali lagi kami bersyukur pada Allah SWT, Pesantren Daqu Jambi juga mengorbitkan seorang hafizh dari total santri angkatan kedua sebanyak 11 orang.
ADVERTISEMENT
Irfan sendiri menjadi penerus estafet para hafizh keluaran Pesantren Daqu Jambi. Ia bersama kawannya, Abdurrosyad, yang juga menjabat Ketua Organisasi Santri Daarul Qur’an atau OSDAQU, meneruskan tradisi mulia ini.
Pesantren Daqu Jambi adalah lembaga pendidikan berbasis pesantren di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan kurikulum yang juga berkaitan dengan Kementerian Agama. Saat ini, pondok kami membuka jenjang pendidikan tingkat SMP. Alhamdulillah, saat ini Pesantren Daqu Jambi menjadi rumah bagi 90 santri penghafal Al-Qur'an.
Jika dikilas balik, Irfan sejatinya menjadi angkatan kedua Pesantren Daqu Jambi setelah berstatus regular. Karena ketika masih berstatus Pesantren Takhassus, kurikulum Pesantren Daqu Jambi adalah kurikulum tahfizh khas Daarul Qur’an ditambah fasilitas penyamarataan ijazah dengan ikut serta dalam ujian Paket C.
ADVERTISEMENT
Pesantren Daqu Jambi serta semua lembaga pendidikan di bawah Direktorat Pendidikan Daarul Qur’an yang membuka jenjang pesantren tingkat SMP diberikan target hafalan untuk para santri sebanyak 15 juz. Jelas ini menjadi pencapaian yang membanggakan bagi santri kami yang mampu melampaui target tersebut seperti Irfan.
Para santri Pesantren Daqu Jambi yang berjumlah 90 anak menyaksikan prosesi Khotmil Qur'an Irfan.
Belajar dari guru kami, KH Yusuf Mansur, yang mengatakan, “para penghafal Al-Qur’an adalah penjaga kemurnian isi Al-Qur’an dari dulu hingga berakhirnya kehidupan dunia.” Perkataan beliau sebagai bentuk meneruskan pesan para 'alim ulama.
Masih teringatkah kita kisah penyusunan Al-Qur’an oleh Zaid Bin Tsabit? Awalnya Zaid diperintahkan oleh Khalifah Abu Bakar untuk mengumpulkan lembaran-lemabaran mushaf yang dituliskan oleh para sahabat ketika Rasul menyampaikan sebuah wahyu melalui perantara Malaikat Jibril. Tulisan itu tersebar di berbagai media tulis, mulai batang pohon dan dedaunan, tulang-belulang, hingga perkamen yang dibuat dari kulit binatang. Zaid kembali ditunjuk untuk mengotentifiksi sekaligus merevisi beberapa diksi dalam Al-Qur’an oleh Khalifah Utsman Bin ‘Affan sampai lahirlah susunan Al-Qur’an seperti yang kita gunakan saat ini.
ADVERTISEMENT
Perjuangan penyusunan yang luar biasa sebab tak mudah mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan. Lebih berat lagi ketika harus menjaga isinya tetap original mengingat Al-Qur’an merupakan tuntunan hidup umat muslim. Dengan begitu, kami, baik para asatidz, santri hingga sumber daya yang terlibat dalam program Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an, tentulah amat bangga bisa berada dalam gerbong “Penjaga Kesucian Kalamullah” ini.
Kembali menyoal Irfan, sore itu saya duduk bersebelahan dengan salah satu asatidz yang berjasa atas pencapaian Irfan. Beliau adalah Ustadz Fiqih yang menjabat Kepala Tahfizh pondok kami. Ia juga guru halaqoh Irfan.
Ustadz Fiqih menceritakan sedikit kisah Irfan. Kata beliau, dulu Irfan mondok “hanya” bermodal hafalan juz 30. Dalam 3 tahun, kemampuan menghafalnya melesat. Ia pun dinyatakan lulus setoran hafalan bil ghoib 30 juz.
ADVERTISEMENT
Ustadz Fiqih kemudian bercerita lagi. Kata beliau, Irfan adalah sosok anak yang disiplin dalam menghafal. Irfan memiliki kemauan yang tinggi sehingga kedisiplinan itu terbentuk dengan sendirinya.
Satu tahun lalu, Irfan dilantik bersama Abdurrosyad untuk menjabat dalam kepengurusan OSDAQU. Sementara Abdurrosyad sebagai ketua, Irfan mengemban amanah sekertaris.
Keaktifan dalam organisasi tak lantas membuat Irfan lupa akan kewajiban akademiknya. Buktinya, ia berprestasi. Dalam gelaran Daqu Competition 2021 lalu, ia berhasil menggondol juara satu cabang lomba Karya Tulis Ilmiah saat dirinya duduk di kelas 8. Di samping itu, Irfan juga terus menambah hafalannya.
Maka benarlah janji Allah SWT bahwa menghafal Al-Qur’an bukan perkara sulit bagi mereka yang dipilih oleh Allah SWT sebab didasari keinginan yang kuat.
Irfan ingin membuat bangga orang tuanya dengan capaian sebagai hafizh Qur'an.
Dalam Surat Al-Qomar ayat 17 Allah SWT menyatakan:
ADVERTISEMENT
“Dan sungguh, telah kami mudahkan Al-Qur'an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?”
Bahkan, seperti Irfan, para penghafal Al-Qur’an memiliki kemahiran di bidang lain berkat kedalaman ilmu yang dimilikinya. Hal tersebut juga digaransi oleh Allah SWT.
Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya, Al-Qur’an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim.” (QS Al-Ankabut: 49).
Kini, tugas selanjutnya untuk Irfan dan para santri lain yang sudah menyelesaikan hafalan Al-Qur’an, agar bisa menjaganya. Harus ada upaya mulazamah (melakukan sesuatu agar hafalan tidak hilang). Karena kelak hafalan itu akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT. Kemudian syafaat para penghafal Qur’an untuk memakaikan mahkota pada orang tuanya pun akhirnya jadi sebuah pencapaian luhur.
ADVERTISEMENT
Dari Mu'adz al Juharni berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa membaca Al-Qur'an dan mengamalkan apa yang terkandung di dalamnya, maka kedua orang tuanya akan dipakaikan mahkota pada hari Kiamat yang cahayanya lebih terang daripada cahaya matahari seandainya berada di rumah-rumah kalian di dunia ini. Maka bagaimana menurut perkiraan kalian mengenai orang yang mengamalkannya?" (HR Ahmad dan Abu Dawud)
Irfan berfoto bersama teman satu halaqohnya usai prosesi Khotmil Qur'an.
Barang tentu Allah SWT akan mencintai setiap insan yang mampu menghafal setiap kata yang diucapkan-Nya . Sebagai manusia, kita pun pasti senang jika seseorang mengingat betul pesan yang kita sampaikan padanya, apalagi jika ia benar-benar menjalankan pesan itu.
Seperti yang Rasulullah SAW sabdakan:
"Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, "Siapakah mereka ya Rasulullah?" Rasul menjawab, "Para ahli Al-Qur’an. Merekalah keluarga Allah dan pilihan-pilihan-Nya." (HR Ahmad).
ADVERTISEMENT
Dengan izin Allah, kami, pengasuh dan pengurus Pesantren Daqu Jambi maupun seluruh pengasuh dan pengurus Pesantren Daqu seantero negeri, tidak berpuas diri. Ikhtiar terus dilakukan agar semakin banyak para hafizh yang lahir dari rahim Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an.
Penulis: Ustadz Nurul Jannah Adhatul Mauli (Ustadz Uyung), Pengasuh Pesantren Tahfizh Daarul Qur'an Jambi.