Dari Makna Perjuangan Hingga Impiannya Menjadi Dosen

Konten dari Pengguna
19 Agustus 2021 15:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cerita Santri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dari Makna Perjuangan Hingga Impiannya Menjadi Dosen
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Hidup jauh dari tanah kelahiran tidak membuat Wini Muthia Kansha (21 tahun) patah semangat dalam mengejar cita-citanya menjadi Dosen. Berbekal keyakinan dan ketekunan yang tinggi, Wini mengiringi tangga kehidupannya dengan semangat dan rasa sabar yang tiada henti.
ADVERTISEMENT
Perempuan kelahiran Blora, Jawa Tengah ini sejak awal ingin menjadi Dosen. Namun, jalan hidup membuatnya harus bekerja dan melanjutkan pendidikan tingginya. Perempuan yang juga lulusan Program Diploma Institut Pertanian Bogor (IPB) mengungkapkan rasa bahagianya ketika ia bisa tergabung menjadi keluarga besar Daarul Qur’an.
Kebahagiaannya itu ia rasakan ketika dinyatakan lolos menjadi mahasiswi di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Antar Bangsa. Dalam penuturannya ia menjelaskan bahwa Daarul Qur’an menjadi tempat yang penuh dengan keberkahan. Pasalnya, di sini ia bisa mempelajari lebih dalam lagi terkait dunia IT dan ilmu Al-Qur’an.
“Di STMIK karna memang lingkungannya baik, jadi Al-Qur’an itu melekat banget, setiap pagi ngaji. Jadi saya pengennya ngebawa itu sambil kerja, biar dunianya dapat, akhiratnya dapat,” ungkap Wini.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, perempuan yang menyukai hobi membaca komik ini menjelaskan bahwa STMIK Antar Bangsa menjadi salah satu kampus yang memperpadukan ilmu IT dengan ilmu Al-Qur’an, sehingga keinginannya belajar IT dan menghafal Qur’an bisa tercapai.
“Di STMIK itu menarik, jadi kita sambil belajar Qur’an, dan saya juga suka IT,” lanjut ia.
Dengan pengalamannya selama di Jurusan Teknik Komputer IPB, membuat Wini tertarik lebih dalam lagi untuk mempelajari dunia IT. Hal itu yang membuat ia melanjutkan studi S1 nya di kampus IT-nya Daarul Qur’an. Selain ingin mengabdikan diri sebagai Dosen, perempuan ini menjadikan salah satu pendiri Daarul Qur’an, Ustadz Anwar Sani sebagai role model dalam hidupnya.
“Perjuangan ustadz Sani itu benar-benar dari nol, melihat perjuangannya yang dulu kuliah di UIN juga, semangatnya itu sih saya salut, benar-benar positif, benar-benar tekun,” ujar ia ketika dimintai tanggapan terkait role model.
ADVERTISEMENT
Perempuan yang pernah meraih lulusan terbaik Program Pendidikan Diploma IPB ini pernah mewakili Sekolah Advokasi IPB di Olimpiade Sekolah Advokasi Nasional Bidang Teknologi dan didaulat sebagai penyandang juara 2.
“Waktu itu pernah ikut lomba hardware khusus sekolah advokasi di Semarang, kebetulah saya advokasi IPB nya, alhamdulillah dapat juara 2,” ucap Wini.
Kini Wini tengah menyelesaikan pendidikan strata satunya di STMIK Antar Bangsa, dan ia berharap cita-citanya menjadi Dosen bisa tercapai.
“Karena itu pengennya jadi dosen IT. Jadi pengen lanjut lagi nih sekolah setinggi-tingginya,” tutup Wini.
Dalam menghadapi setiap tahapan kehidupan, Wini memberikan pesan untuk kita agar selalu semangat dan teguh terhadap segala apa yang sudah diimpikan. Sehingga dari setiap impian bisa tercapai.
ADVERTISEMENT
Penulis: Farhan Ramadhan