Indahnya Belajar dan Mengajarkan Al-Qur’an

Konten dari Pengguna
11 September 2021 10:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cerita Santri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Indahnya Belajar dan Mengajarkan Al-Qur’an
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Siapa yang tak bergetar hatinya ketika terlantunkan kalamullah?Tenang dan damai menyelimuti setiap hati yang mendengarnya. Tholabu aI-lmi menjadi kewajiban setiap muslimin wa muslimah, membunuh kebodohan agar senantiasa mendekatkan diri kepada sang pencipta, Allah SWT.
ADVERTISEMENT
... إِنَّ أَفْضَلَكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ .
“Sesungguhnya orang yang paling utama di antara kalian adalah yang belajar Al-Quran dan mengajarkannya.”
Alhamdulillah dengan segala rahmat-Nya telah memberikan kami pengalaman yang sangat berharga dalam menuntut ilmu. Selama dua hari kemarin, pada (5-6/09) di Pesantren Tahfizh Daarul Qur'an Malang terselenggara pelatihan KAIDAH DAQU oleh Biro Tahfizh Daarul Qur’an. Semangat tholabul Ilmi kami sangat menggebu, dengan didampingi langsung oleh Ustadz Muhaimin selaku Kepala Biro Tahfizh Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an, Ustadz Rosyidun dan Ustadz Jihan Masyaallah. Hadirnya mereka menambah wawasan kami dalam belajar dan mengajar Al-Qur'an.
Bertempat di Aula, pukul 09.00 WIB pelatihan dimulai dengan sambutan Ustadz Teguh selaku Pengasuh Pesantren Daqu Malang, dilanjutkan paparan materi oleh Ustadz Muhaimin yang memberikan penjelasan lugas KAIDAH DAQU dengan telaten, runtut setiap bab. Tidak hanya diikuti oleh tim pengajar dari pesanten Tahfizh Daarul Qur'an Malang saja, turut hadir tujuh asatidzh dan perwakilan Rumah Tahfizh Daarul Qur’an Surabaya.
Di tempat terpisah, Ustadz Rosyidun dan Ustadz Jihan bersiap menguji hafalan santriwati dan penguasaan materi KAIDAH DAQU. Grogi, deg-degan, dan perasaan khawatir itulah yang sedang berkecamuk di hati peserta tes. Untuk kategori tes hafalan kelipatan 5 juz, diikuti oleh 5 santriwati. Empat diantaranya adalah santri SMP yaitu Setya Reva asal Banyuwangi, Anindyanari Nabila M.K asal Semarang, Fristiana Anggun Insani asal Nganjuk, dan Beby Ayu Marcella Z asal Gresik. Sedang Ananda Adina Azizah asal Blitar adalah santri program TahfizhCamp.
ADVERTISEMENT
Sedangkan tes KAIDAH DAQU diikuti oleh delapan santriwati, diantaranya: Fingky Kharisa R asal Bali, Atika Shalma asal Pasuruan, Shofi Naafidzah asal Malang, Shireen Salsabila asal Surabaya, Naura Azzahra Witardi asal Madura, Dzakiyah Agustina Wulandari asal Pasuruan, Yulia Dwi Saputri asal Riau, dan Adina Azizah asal Blitar.
Tiada henti mereka memuraja'ah materi KAIDAH DAQU dan juz yang akan diujikan seraya menunggu giliran nama mereka dipanggil masuk kedalam ruangan tes. Saat santri menghadap untuk ujian yang diampu oleh Ustadz Rosyidun, semua perasaan grogi tiba-tiba sirna seketika beliau mengajak peserta mengobrol yang dibumbui tawa-tawa kecil dalam obrolan. Santriwati menjadi lebih rileks dan lancar mengikuti ujian hafalan kelipatan 5 juz.
Ustadz Jihan merupakan sosok yang tegas dan lembut dalam mengampu proses ujian KAIDAH DAQU. Sebelum tes dimulai, beliau menjelaskan kiat-kiat agar mudah menguasai materi dan lancar saat melewati tes nanti. Hingga pukul 15.00 WIB semua peserta selesai mengikuti rangkaian tes, rasa grogi kembali datang ketika pembacaan lulus tidaknya hasil tes.
Alhamdulillah banyak santri yang lulus. Tangis bahagia menyelimuti kebahagiaan mereka, senang dan bahagia memberikan semangat baru untuk terus ikhtiar dan berusaha dalam tholabul Ilmi.
ADVERTISEMENT
Diceritakan oleh: Hanalia Nur Lailyatul Zahro, Santri Pengabdian Pesantren Daqu Malang, Alumni Pesantren Daqu Takhassus Banyuwangi