Kualitas Pendidikan yang Baik Buat Keluarga Zaki Mantap Pilih Pesantren Daqu

Konten dari Pengguna
27 Juli 2021 14:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cerita Santri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kualitas Pendidikan yang Baik Buat Keluarga Zaki Mantap Pilih Pesantren Daqu
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Muhammad Zaki Asshidqi namanya. Santri baru Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Tangerang kelas 7 itu juga berasal dari Tangerang. Pagi itu ia terlihat tak sabar masuk ke pondok di tahun ajaran baru 2021/2022. Ia bahkan mengajak serta ibu serta kakek dan neneknya untuk mengantarnya ke pesantren, Sabtu (24/7/2021) kemarin.
ADVERTISEMENT
Perkenalannya dengan Pesantren Daqu berawal ketika ia ikut program Pesantren Holiday, beberapa tahun yang lalu sebelum Pandemi Covid-19 melanda. Kala itu ia tertarik dengan fasilitas serta teman-teman yang menyenangkan. Kedua orangtuanya akhirnya mendaftarkan Zaki sebagai santri Pesantren Daqu melihat ketertarikan anaknya tersebut.
Di Pesantren Daqu Tangerang, Zaki sudah ditunggu oleh sepupunya yang masuk setahun sebelumnya. Ibu dari sepupunya itu juga turut mengantar Zaki di hari kedatangan tersebut. Dikelilingi orang-orang yang mendukungnya ke pondok membuat Zaki sama sekali tidak terlihat sedih saat harus berpisah dengan mereka.
“Mudah-mudahan anak kami menjadi anak yang sholeh, hafizh Qur’an, cita-citanya tercapai,” begitu harap sang Bunda, sesaat sebelum mengisi registrasi untuk masuk asrama.
Tak lama, Zaki pun masuk asrama. Ia hanya ditemani sang kakek, mengikuti regulasi protokol kesehatan yang diterapkan Pesantren Daqu saat hari kedatangan santri baru.
ADVERTISEMENT
Prokes itu juga diterapkan di seluruh cabang Pesantren Daqu untuk menyambut santri baru. Bukan hanya pendampingan yang hanya diizinkan satu orang, namun juga protokol lainnya seperti wajib memakai masker, menyertai kartu hasil swab maupun vaksin serta menyediakan tempat swab, ditambah kelengkapan tempat mencuci tangan. Santri di pondok juga tak diperbolehkan berada di luar lingkungan pesantren.
Kedisiplinan itu diapresiasi pula oleh nenek Zaki. Sebagai seorang yang sudah lanjut usia, hal tersebut amat penting untuk mencegah terpaparnya virus dalam kondisi tubuh yang sudah tidak prima seperti dirinya.
Hal ini melengkapi kekagauman nenek Zaki terhadap Pesantren Daqu. Ia juga mengacungi jempol untuk kualitas pendidikan yang diberikan pesantren Daqu.
“Mudah-mudahan zaki bisa jadi hafizh Qur’an yang bisa membawa kebahagiaan buat kami keluarga besarnya,” harapnya, serupa yang diungkapkan ibunda Zaki.
ADVERTISEMENT