Masjid Raya Koln, Lambang Keberagaman di Jerman

Konten dari Pengguna
11 Mei 2021 16:07 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cerita Santri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Masjid dengan arsitektur yang indah dan modern ini terlihat sangat “Jerman” sekali. Bangunannya diselimuti oleh beton dan kaca di keseluruhan bagiannya yang amat menonjolkan sisi modernnya. Uniknya, masjid ini dirancang oleh dua arsitektur yang biasanya merancang gereja di Jerman. Pendanaan untuk pembangunannya salah satunya berasal dari Gereja Katolik St. Theodore.
ADVERTISEMENT
Masjid ini juga dapat dikunjungi semua orang, tanpa batasan agama. Karena memang sejatinya masjid ini dibangun agar dapat menjadi jembatan persaudaraan antar umat di Jerman. Hal yang menggugah Nezar Fadhlillah Addien, salah satu alumni Pesantren Thafizh Daarul Qur’an, untuk mengajak mengelilingi masjid ini.
Toleransi yang tinggi antar umat beragama membuat Nezar, sapaannya, tak begitu sulit beradaptasi di negara Jerman. Tapi juga ada beberapa perbedaan kultur yang sempat membuat Nezar kaget. Di sana, setiap minggu toko-toko menutup kiosnya. Itu membuatnya kerepotan saat harus membeli kebutuhan di hari Minggu. Belum lagi kendala bahasa dan dinginnya cuaca Eropa. Namun, hal itu tak menyurutkan niat santri yang baru 7 bulan di Jerman ini untuk merealisasikan impian saat dulu masih mondok di Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an.
ADVERTISEMENT
Di Masjid Raya Koln ini, kita akan diajak Nezar belajar memahami arti agama di negara Jerman. Lantunan suara Al-Quran yang kerap terdengar dari masjid ini malah membuat pengunjung dari agama yang berbeda betah berlama-lama di sini. Masjid ini pun jadi pusat peribadatan umat muslim dengan berbagai fasilitas seperti perpustakaan, ruang informasi, dan lainnya.
-------------------------------------------------------------------------
*Selama bulan Ramadan, Alumni Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an, bekerjasama dengan kumparan, akan mengajak kita berkeliling ke sejumlah destinasi yang menjadi pilar peradaban Islam.