MB Gitanadaqu Pukau Publik Belanda

Konten dari Pengguna
6 Agustus 2022 9:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cerita Santri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Penampilan Gitanadaqu di Parkstad Limburg Stadium, Kerkrade, Belanda
zoom-in-whitePerbesar
Penampilan Gitanadaqu di Parkstad Limburg Stadium, Kerkrade, Belanda
ADVERTISEMENT
Setelah perjalanan hampir 20 jam, Marching Band Gita Nadaqu Pesantren Tahfidz Daarul Qur'an Putri Cikarang tibadi Kota Kekrade, Belanda, Kamis (28/7), untuk mengikuti Festival World Music Contest (WMC) yang digelar 29 Juli-1 Agustus 2022. ini merupakan salah satu festival musim panas terbesar di Eropa berskala internasional yang digelar 5 tahun sekali.
ADVERTISEMENT
Tahun ini, kontingen yang akan ikut serta datang dari berbagai negara seperti Polandia, Taiwan, Jepang, Indonesia, serta Belanda selaku tuan rumah Festival WMC 2022. Marching Band Gita Nadaqu menjadi satu-satunya perwakilan dari Indonesia.
Marching Band Gita Nadaqu mendapatkan kesempatan tampil sebanyak 4 kali selama festival berlangsung. Penampilan dilakukan di tiga tempat yang berbeda. Berawal dari GAIA Zoo, Abdij Rolduc Hotel, serta penutupan acara di Parkstad Limburg Stadium.
Marching Band Gita Nadaqu beranggotakan 31 santriwati SMP dan SMA Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Putri Cikarang. Mereka tampil memukau dengan membawakan lagu bertema Islam yang dipadukan dengan tarian budaya Indonesia, seperti tari Saman asal Aceh dan pakaian tradisional Dayak. Kreasi ini mengundang tepuk tangan membahana dari 3000 penonton di Parkstad Limburg Stadium yang menjadi markas klub Roda JC tersebut.
penampilan Gitanadaqu di GaiaZoo, Kerkrade, Belanda
Hijab yang mencirikan para santriwati juga mengundang perhatian tersendiri. Puncaknya mereka menjadi buruan juru foto untuk diabadikan lewat bidikan kamera. Tidak ketinggalan para penonton menyorongkan gawainya untuk ikut mengabadikan.
Penampilan Gitanadaqu di Parkstad Limburg Stadium, Kerkrade, Belanda
Kehadiran Mb Gitanadaqu semacam menjadi duta Islam di tanah Belanada. Hal tersebut sudah dipesankan oleh Pimpinan Daarul Qur’an Direktorat Zakat dan Wakaf, Ustadz Anwar Sani, saat pelepasan para santriwati ke Festival WMC di Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Tangerang, Selasa (26/07).
ADVERTISEMENT
Penampilan memukau dengan seragam yang unik, kata Ustadz Sani, memiliki kesan tersendiri di mata penonton. Perhatian dunia ini sekaligus bisa menjadi jalan para santri untuk terus berprestasi di berbagai penjuru dunia.
“Teruslah bermimpi ke luar negeri. Lewat jalan mana saja dan di mana saja. Jadikan nama Islam dan Daarul Qur’an harum di semua belahan dunia,” pesan Ustadz Sani.
Marching band menjadi salah satu dari banyak ektrakurikuler yang ada di Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an. Ekskul ini menjadi wadah untuk membantu santri menyalurkan hobi bermusik.
Santriwati Pesantren Daqu Putri Cikarang ini pun membuktikan bahwa seorang santri juga bisa berprestasi di berbagai bidang tanpa mengesampingkan kewajiban belajar keislaman dan menghafal Al-Qur’an.
Pimpinan Daarul Qur’an Direktorat Pendidikan, KH Ahmad Jamil, menguatkan hal tersebut. Lewat tampilnya santriwati Pesantren Daqu Putri Cikarang di Festival WMC 2022 ini membuktikan bahwa santri bisa berprestasi dengan seni.
ADVERTISEMENT
“Selain itu, niatkan utuk nilai syiar, tunjukkan bahwa lewat seni, yaitu Marching Band, bisa menjadi nilai tersendiri untuk cara syiar dakwah Islam,” terang Ustadz Jamil, juga pada acara pelepasan santriwati Pesantren Daqu Putri Cikarang ke Belanda ini.
Oleh: Febryan Muhammad Thariq, Alumni Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Tangerang