Melatih Adaptasi Di Sekolah Melalui Permainan Tradisional Dak Dak Dus

Konten dari Pengguna
28 Juli 2022 10:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cerita Santri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Melatih Adaptasi Di Sekolah Melalui Permainan Tradisional Dak Dak Dus
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Permainan tradisional merupakan warisan budaya yang tidak ternilai harganya. Di dalamnya terkandung nilai-nilai, seperti nilai sosial yang mengajarkan kekompakan, kerjasama, solidaritas, tolong menolong, hingga mampu menerima kekalahan.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, permainan tradisional juga melatih seseorang untuk mampu berpikir cepat dalam mengambil keputusan, logis, kritis, dan seimbang. Secara tidak langsung, permainan tradisional ini mengajarkan pemainnya membentuk fisik, mental, dan juga pribadinya. Satu yang penting lewat permainan tradisional bisa membuat anak-anak lebih cair dalam suasana yang baru.
Fase awal masuk sekolah masih kental terasa pada siswa-siswi SD Daarul Qur’an Tangerang. Dapat terlihat dari beberapa murid masih canggung bertegur sapa dengan temannya.
Untuk meminimalisir perasaan tersebut pada ananda, guru-guru SD Daarul Qur’an Tangerang mengajak mereka bermain permainan tradisional “Dak Dak Dus”. Keseruan permainan ini digelar di halaman Gedung Al-Fatihah, kompleks Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Tangerang, Selasa (19/7).
Permainan ini hampir mirip dengan Petak Jongkok. Cara bermain permainan ini yaitu:
ADVERTISEMENT
1. Dak Dak Dus dimainkan oleh minimal 5 orang, tetapi semakin banyak pemain akan semakin seru
2. Permainan ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu kelompok laki-laki dan perempuan
3. Kemudian anak-anak diminta berjongkok lalu membentuk lingkaran
4. Selanjutnya ananda memilih temannya untuk berperan sebagai penjaga melalui hompimpa
5. Kemudian si penjaga akan menyentuh teman yang jongkok (pemain) dengan menyebut kata “Dak Dak Dus”
6. Kata “Dak” diperuntukan untuk 1 pemain sehingga si penjaga bisa berulang kali menyebut kata ini. Ketika kata “Dus” disebut maka pemain yang di sentuh harus langsung berlari
7. Pemain yang berlari tidak boleh keluar dari arena permainan
8. Jika pemain yang dikejar tersentuh, maka pemain harus duduk di tengah area lingkaran
ADVERTISEMENT
9. Jika tidak kena, maka pemain boleh menduduki tempat semula.
Ananda kelas 1 yang mengikuti permainan tampak amat menikmati kegiatan ini. Dengan bermain, mereka merasa lebih mudah akrab dengan teman-temannya. Saat bermain, anak-anak bisa melepas emosinya dengan berlari dan tertawa.
Menurut Ustdaz Haris selaku guru kelas 1, melalui Kegiatan bermain, anak dapat mencapai perkembangan fisik, intelektual, emosional dan sosial. “Permainan ini melatih konsetrasi dan bisa membuat ananda lebih sehat karena melatih gerak menggunakan tenaga,” terangnya.
Permainan ini juga mampu melatih daya ingat karena semua murid harus kebagian berjaga. Selain itu, Permainan “Dak Dak Dus” juga bisa melatih adaptasi dan sosialisai dengan mengenal nama teman dan kelasnya masing-masing. Dengan begitu ananda tidak canggung lagi ketika berada di sekolah.
ADVERTISEMENT