Menggapai Dunia dengan Bahasa

Konten dari Pengguna
23 November 2021 9:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cerita Santri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pidato 3 bahasa, melatih santri untuk berbicara sekaligus meningkatkan kemampuan berbahasa asing.
zoom-in-whitePerbesar
Pidato 3 bahasa, melatih santri untuk berbicara sekaligus meningkatkan kemampuan berbahasa asing.
ADVERTISEMENT
“Bahasa adalah mahkota pondok,” ujar Ustadz Heri Setiawan, pengasuh Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Putri Cikarang, Sabtu (13/11) di aula Pesantren Daqu Cikarang, Cikarang Selatan No.7, Ciantra, Cikarang.
ADVERTISEMENT
Pesan yang beliau sampaikan menyiratkan salah satu keunggulan santri yakni keahlian bahasa untuk berkomunikasi dengan dunia luar. Sejalan seperti visi Daarul Qur’an yang istiqomah dengan Dream Daqu 5 Benua-Nya.
Musik juga bisa meningkatkan kemampuan bahasa, seperti yang ditampilkan santri Pesantren Daqu Cikarang.
Pesan itu Ustadz Heri sampaikan dalam acara bertajuk Closing Language Activity. Sebelumnya, Selama 4 bulan para santri diwajibkan menggunakan bahasa tertentu di hari-hari yag ditunjuk.
Tak sampai situ, kalau hanya berbahasa mungkin semua bisa. Karena itu diadakan pula acara seperti muhadhoroh (pidato) dan muhadatsah di mana para santri dilatih berbicara di depan umum.
Untuk menambah ilmu kebahasaan, kegiatan yang dilaksnakan oleh Divisi Bahasa Organisasi Santri Daarul Qur’an (OSDAQU) ini juga menggelar seminar kebahasaan. Di sana para santri diberikan pengetahuan bagaimana pentingnya bahasa dalam kehidupan, terutama jika visi kita sudah mencapai dunia internasional.
ADVERTISEMENT
Puncaknya adalah Closing Language Activity ini. Panggung sederhana bertuliskan tema acara, “The Jungle”, berdiri kemudian diisi oleh penampilan unik nan menarik dari para santri.
Drama punya karakterisitik dialog dengan bahasa yang khas.
Pastinya, penampilan para santri tidak jauh dari bahasa. Dibuka dengan pidato 3 bahasa, Indonesia, Inggris dan Arab. Kemudian ada drama dengan karakter kebahasaan yang khas, dan masih banyak lagi, broadcasting, paduan suara, serta lainnya.
Acara diakhiri dengan penampilan Flashmob yang diikuti oleh seluruh santri. Tak lupa, dalam acara ini disampaikan juga pesan penting yakni kita tidak boleh lupa untuk berterimakasih kepada guru, sosok yang sangat berjasa dalam mengembangkan kemampuan kita, termasuk saat berbahasa.