news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Virtual Graduation Ajarkan Kami Pentingnya Memberi Pendidikan Terbaik Pada Anak

Konten dari Pengguna
25 Juni 2020 8:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cerita Santri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Virtual Graduation Ajarkan Kami Pentingnya Memberi Pendidikan Terbaik Pada Anak
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Sabtu (20/6) Pagi, anak saya sudah memakai setelan yang rapih. Dasi dan kemejanya selaras dengan celana yang ia kenakan. Baju yang saya siapkan untuk dia sejak lama. Setelah siap, kami tak kemana-mana. Hanya duduk di ruang tamu bersama-sama.
ADVERTISEMENT
Matanya masih ngantuk, sesekali dia menguap. Tapi ini juga jadi momen yang dia tunggu-tunggu. Momen sekali seumur hidup dan mungkin hanya dia dan teman seangkatannya saja yang merasakan. Laptop di depan kami sudah menampilkan wajah teman-temannya bersama kedua orangtuanya. Kita tidak berkumpul dalam satu tempat, tapi kita merayakan momen yang sama: wisuda.
Sudah banyak sekolah yang menyelenggarakan wisuda online atau virtual graduation seperti ini. Tapi anak saya yang sekolah di Fullday DaQu School Ketapang, Tangerang, menjadi yang pertama kali merasakan acara yang digelar di lingkungan pendidikan Daarul Qur’an ini. Tak hanya dari Tangerang, Daqu School Jakarta dan Semarang juga ada dalam satu frame. Anak-anak usia 3-12 tahun dari jenjang Shibyan, TK dan SD saling bertatap muka meski berjauhan. Hal ini adalah imbas dari belum redanya penyebaran Covid 19 di Indonesia.
Acara dimulai pukul 8 pagi. Biasanya, anak saya masih terlelap selepas sholat subuh berjama’ah pada jam itu sebelum mengikuti jadwal belajar di rumah atau ujian. Terlihat masing-masing orangtua merangkul mesra anaknya. Hingga Kepala Sekolah Daqu School Ketapang sekaligus selaku ketua panitia virtual graduation ini menitikkan air mata. Tak heran, karena kita semua tau, meski tak saling bertemu tapi kita merasakan perasaan yang sama, haru dan bahagia.
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya beliau berkata, “Tetap semangat menuntut ilmu agar sukses dunia akhirat dan tercapai apa yang ananda harapkan.” Harapan orangtua yang selalu diutarakan buat anaknya. Kita sama-sama orangtua dari anak saya, hanya berbeda peran, saya di rumah beliau di sekolah. Tapi saya yakin, kami semua, wali murid dan para guru, punya visi yang sama.
Peran orangtua dan guru ternyata tetap amat terasa di acara ini. Awalnya, saya mengira bahwa acara ini hanya sekedar formalitas saja dan tak akan se-“kena” seperti wisuda biasa. Seperti wejangan para pimpinan Daarul Qur’an yang saya rasa mampu membangkitkan motivasi. Dan peran itu juga ditunjukkan Kyai Ahmad Jamil yang hadir di acara ini. “Ayat yang dibaca Hafizh jadi penyemangat karena Allah akan mengangkat derajat bagi yang beriman dan menuntut ilmu. Maka bersyukur kita bisa tidak hanya belajar Al-Qur’an dan agama tapi juga belajar hidup di Daarul Qur’an”, pesan beliau. Hidup ini memang harus bermanfaat. Dan saya yakin, anak saya dan lulusan Daarul Qur’an lain akan mampu berbicara banyak untuk agama dan bangsa ini.
ADVERTISEMENT
Hafizh Mansur, yang membuka acara dengan tilawahnya sekaligus ayat yang ia bacakan jadi rujukan Kyai Jamil dalam sambutannya, duduk bersama sang Ayah. Tak lain, orang yang paling spesial di acara ini, Ustadz Yusuf Mansur. Siapa yang tak senang wisuda anaknya ditengok oleh beliau?
Intensi beliau dalam dunia pendidikan menjadikan peran orangtua dan guru amat vital. Keduanya punya peran yang sama, mensupport anaknya hingga mampu meraih mimpi. Sejalan dengan tagline virtual graduation ini “Be The Best You Can Be”.
“Doakan terus anaknya. Doakan anak-anak kita bener-bener taat agama. Ga aneh-aneh. Insya Allah anak-anak jadi lebih dari yang kita inginkan. Berkat sedekah yang kita keluarkan untuk pendidikan anak kita”, pesan beliau pada kami, orangtua dan guru serta siapapun yang punya peran orangtua bagi para wisudawan-wisudawati. Menyiratkan bahwa ridho orangtua adalah ridho Allah, jadi penting untuk kita selalu mendoakan anak kita. Apa yang kita usahakan untuk anak kita, bagian dari ibadah yang bernilai pahala. Jadi, tak kan ada yang sia-sia. Alhamdulillah, terima kasih ayahanda UYM.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya bukan kehadiran yang membuat istimewa, tapi keberkahan dan ilmu yang bermanfaat menjadi ikatan kuat yang akan menuntun anak kita bersama teman-temannya menuju apa yang mereka impikan. Covid 19 mengajarkan kita bahwa sesuatu yang tak biasa tak selalu jadi hal yang buruk. Karena itu, saya teringat pesan UYM, “Jaga omongan kita dan berprasangka yang baik sama Allah.”