Konten Media Partner

Akademisi Dorong Politik Gagasan di Pemilihan Gubernur Malut Mendatang

25 Maret 2022 9:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana diskusi politik di kafe Dapur A2W Toboko, Ternate. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Suasana diskusi politik di kafe Dapur A2W Toboko, Ternate. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Calon gubernur Maluku Utara harus memiliki gagasan, terutama dapat menyelesaikan pelbagai masalah yang kini dihadapi masyarakat, seperti angka kemiskinan yang tinggi, ancaman kerusakan lingkungan, dan indeks kebebasan pers yang rendah.
ADVERTISEMENT
“Figur yang muncul saat ini sebagian besar adalah orang lama, seperti Ahmad Hidayat Mus (AHM), yang sudah dua kali calon gubernur. Ada juga Muhammad Kasuba dan Benny Laos. Mereka ini sama, cenderung memperkaya diri sendiri,” kata Herman Oesman, saat menjadi narasumber dalam diskusi politik bertema “Utak-atik Calon Gubernur: Siapa Berpeluang, Siapa Dibuang” di kafe Dapur A2W Ternate, Rabu (23/3).
Herman menjelaskan, AHM, salah figur yang kuat membangun oligarki politik di Maluku Utara. Ia mampu mendistribusikan sanak keluarganya di kursi kekuasaan, seperti adiknya Alien Mus yang kini menjadi anggota DPR RI, sekaligus ketua DPD I Partai Golkar Maluku Utara. Fifian Ade Ningsih Mus sebagai Bupati Kepulauan Sula, dan Aliong Mus, Bupati Pulau Taliabu.
ADVERTISEMENT
“Praktek seperti ini tidak boleh dibiarkan di Maluku Utara. Negeri ini akan rusak, dan masyarakat akan jadi korbannya,” tegas sosiolog UMMU itu.
Menurutnya, ada figur muda yang memiliki kemampuan untuk didorong, termasuk yang kini memegang jabatan ketua partai, seperti Rahmi Husen, Basri Salama, dan Muhaimin Syarif. Ada pula figur lain seperti Sultan Tidore Husain Alting Syah, anggota DPD RI.
“Hanya saja mereka tidak punya uang. Dan sering dipersulit dalam rekomendasi partai. Tapi masyarakat, terutama civil society harus dorong. Terus mendiskusikan dalam ruang-ruang seperti ini” katanya.
Sementara, Helmi Alhadar, sebagai salah narasumber dalam diskusi itu, justru melihat AHM punya karismatik, sebagai salah satu figur yang bakal bertarung pada pemilihan gubernur dua tahun mendatang. Menurutnya, mantan bupati Kepulaun Sula itu masih memiliki peluang karena punya finansial yang mapan.
ADVERTISEMENT
“Terutama di kubu Golkar, AHM masih menjadi tokoh yang diperhitungkan. Itu sebabnya meskipun pernah terjerat masalah hukum, dia masih direkomendasikan DPD Golkar untuk maju sebagai calon gubernur Maluku Utara,” ucap Helmi.
Ali Lating, yang juga hadir dalam diskusi itu, berharap figur calon gubernur harus mampu memetakan masalah di Maluku Utara, sekaligus memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
“Masalah itu seperti indeks pendidikan kita yang rendah, indeks kesehatan, indeks transparansi, good governance, penyalahgunaan narkoba, dan keterancaman ruang nafkah,” papar dosen Ilmu Pemerintahan UMMU itu.
Masyarakat, kata ia, harus diingatkan, dididik agar tidak terjebak memilih pemimpin yang hanya bisa membuat masalah.
“Rakyat harus memilih figur yang mampu membawa kemajuan daerah, terutama menjamin kemakmuran mereka,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT