Akademisi Sebut Halmahera Timur Layak Jadi Lumbung Pakan Ikan di Malut

Konten Media Partner
26 November 2019 16:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses uji coba pembuatan pakan ikan di Halmahera Timur. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Proses uji coba pembuatan pakan ikan di Halmahera Timur. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Kabupaten Halmahera Timur memiliki potensi menjadi lumbung pakan ikan di wilayah Maluku Utara (Malut). Saat ini, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Halmahera Timur memang sedang berbenah mendukung industri perikanan budidaya.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Ketua Pusat Kajian Akuakultur (Pusaka) Universitas Khairun (Unkhair), Dr Muhammad Aris, kepada cermat, Selasa (26/11). Pusaka sendiri merupakan mitra kerja DKP Halmahera Timur untuk pengembangan industri perikanan budidaya.
“Beberapa fasilitas pabrik pakan ikan telah disiapkan oleh DKP Halmahera Timur dan ini baru pertama kali di Malut. Dan fasilitas pencetak pakan dengan kapasitas produksi yang cukup lumayan,” ujar Aris.
Aris bilang, fasilitas pabrik yang sementara berada di Balai Benih Ikan Air Tawar Halmahera Timur ini dalam sehari bisa mencetak pakan ikan 1-2 ton. Ia mengaku, semua bahan untuk pengelohan pakan itu diambil dari Halmahera Timur.
“Karena bahan lokal yang tersedia cukup tinggi. Memanfaatkan ikan-ikan teri yang banyak. Kemudian untuk bahan-bahan dari karbohidrat itu bisa diambil di daerah Subaim, untuk dedak dan tepung jagung,” ucap dosen Program Studi Budidaya Perairan (BDP) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Unkhair ini.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, kehadiran pabrik pakan ikan di Malut sangat penting untuk mendukung industri perikanan budidaya yang selama ini terkesan belum dikelola secara serius.
“Kendala utama dalam proses industri budidaya adalah dari segi pakan. Pakan ini khususnya udang, itu bisa menelan sampai 60-70 persen biaya produksi dan terbesar itu ada di pakan,” jelasnya.
Sementara harga pakan ikan di Malut, lanjut Aris, berkisar Rp 18 ribu hingga Rp 20 ribu perkilo. Dari sisi ekonomi diakuinya sangat tidak menguntungkan. Karena harga udang yang fluktuatif tidak sebanding dengan harga pakan yang tinggi.
Pihaknya dalam dua bulan terakhir ini, memang sudah melakukan uji coba untuk pengembangan industri pakan ikan yang sedang dicanangkan DKP Halmahera Timur itu.
ADVERTISEMENT
“Kemarin kami mengkaji prospek efektivitas dan efesiensi dari industri tersebut. Dari hasil amatan kami bahwa sangat mendukung dan sangat signifikan untuk dikembangkan,” tuturnya.
Ia menyebut langkah dari DKP Halmahera Timur patut diberikan apresiasi. “Saya melihat ini sebagai terobosan dan langkah yang sangat cerdas. Saya dengar tahun 2020 Insyaallah sudah mulai dikomersialkan,” tukasnya.