Aksi Tolak Drop Out Ricuh, Mahasiswa di Ternate Dikeroyok Sekuriti

Konten Media Partner
30 Desember 2019 22:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Taufik Maswin (kanan) usai menjalani perawatan di Fakultan Kedokteran Universitas Khairun Ternate. Foto: Adlun Fiqri/cermat
zoom-in-whitePerbesar
Taufik Maswin (kanan) usai menjalani perawatan di Fakultan Kedokteran Universitas Khairun Ternate. Foto: Adlun Fiqri/cermat
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejumlah massa yang tergabung dalam Solidaritas Perjuangan Demokrasi Kampus (SPDK), menggelar aksi unjuk rasa di Gedung Rektorat Unkhair, Ternate, Senin siang (30/12/2019).
ADVERTISEMENT
Aksi tersebut adalah buntut dari dikeluarkanya surat keputusan drop out terhadap 4 orang mahasiswa oleh pihak Universitas Khairun Ternate, Maluku Utara.
Massa yang terdiri dari mahasiswa berbagai organisasi dan universitas di Kota Ternate itu, membentangkan poster sembari berorasi menyampaikan sejumlah tuntutan. Salah satunya, pihak kampus harus mencabut SK drop out keempat rekan mereka.
Koordinator SPDK, Fandi Pomsa mengatakan, alasan pihak kampus bahwa tindakan ke-4 mahasiswa yang mengikuti unjuk rasa peringatan West Papua mengarah ke makar dan mengganggau ketertiban hukum, hanyalah dalih.
Pihaknya menilai, SK yang dikeluarkan pihak kampus itu cacat prosedur. Sebab dalam Peraturan Akademik, ketentuan dan sanksi terhadap mahasiswa melewati beberapa proses.
Di antaranya teguran lisa, teguran tertulis, sanksi akademik tidak diizinkan mengikuti kegiatan perkuliahan, hingga diberhentikan sebagai mahasiswa.
ADVERTISEMENT
"Dan menurut keterangan 4 mahasiswa, pihak kampus tidak melibatkan mereka sama sekali dalam keputusan, sehingga kami berkesimpulan DO tersebut sepihak dan cacat hukum," ujarnya.
Ia juga mendesak agar Surat Edaran Rektor yang melarang aktivitas mimbar bebas di dalam kampus, segera dicabut.
Pantauan cermat, mulanya aksi yang dimulai sekitar pukul 12.00 WIT itu berjalan damai. Sejumlah mahasiswa tampak berorasi. Namun sekitar pukul 13.30 WIT, sempat terjadi ketegangan antara massa aksi dengan pihak sekuriti kampus.
Sejumlah sekuriti lalu merangsek ke dalam barisan dan memukuli mahasiswa. Massa aksi akhirnya berlarian membubarkan diri. Beberapa mahasiswa terlihat dikeroyok oleh pihak sekuriti, bahkan dipukuli menggunakan kayu rotan.
Melihat rekan mereka dipukuli, sejumlah massa aksi membalas tindakan sekuriti dengan lemparan batu. Kejar-kejaran pun terjadi. Sejumlah mahasiswa mengalami luka-luka.
ADVERTISEMENT
Cermat sempat merekam aksi pengeroyokan dan pemukulan oleh sejumlah sekuriti tersebut. Taufik Maswin, Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unkhair merupakan salah satu korbannya. Ia mengalami memar dan luka di kepala.
Taufik bercerita, saat itu ia hendak menegur salah seorang sekuriti agar jangan kasar kepada mahasiswa, namun ia malah disikut.
"Saya mau balik, ada satu satpam yang pukul saya lagi," ujar Taufik kepada cermat di depan Fakultas Kedokteran usai mendapat perawatan medis.
Fandi Pomsa, saat ditemui cermat usai unjuk rasa, mengungkapkan banyak massa aksi yang mengalami luka-luka akibat dipukul oleh pihak sekuriti."Sementara masih kita identifikasi lagi," singkatnya.