Atlet Taekwondo Ternate Berjuang ke Manado Tanpa Bantuan Pemda

Konten Media Partner
2 Maret 2019 18:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dua pelajar Maluku Utara, atlet taekwondo yakni Dhea Ananda Kadir mendapat medali emas dan Widi Sari M Taher mendapat medali perak di kejuaraan taekwondo di Manado. Mereka berangkat tanpa bantuan pemerintah, menggunakan kapal laut. Foto: Dok istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Dua pelajar Maluku Utara, atlet taekwondo yakni Dhea Ananda Kadir mendapat medali emas dan Widi Sari M Taher mendapat medali perak di kejuaraan taekwondo di Manado. Mereka berangkat tanpa bantuan pemerintah, menggunakan kapal laut. Foto: Dok istimewa
ADVERTISEMENT
Sekitar 20 atlet pelajar asal Ternate, Maluku Utara, mengikuti kejuaraan Taekwondo Championship Megamas Cup (TCMC) IV di Atrium Megamall Manado, Sulawesi Utara, pada Jumat (22/2). Delapan dari puluhan atlet yang dibawa itu berhasil meraih sejumlah medali.
ADVERTISEMENT
Ija Riupassa, salah satu pendamping atlet pelajar itu saat dihubungi cermat, Sabtu (2/3) bercerita, 20 orang yang dibawa ke Manado adalah para pelajar dari sejumlah sekolah dasar hingga sekolah menengah atas di Ternate.
Mewakili Dojang BNN, Ija bilang, saat akan ke Manado, mereka sempat kesulitan mencari anggaran. Tidak ingin mematahkan semangat anak-anak, mereka akhirnya memutuskan bertolak dari Ternate menggunakan kapal dengan biaya ditanggung sendiri oleh orangtua para atlet.
“Berangkat ke Manado naik kapal Pelni, balik naik Pesawat, biaya ditanggung orangtua,” ujarnya.
Para pelajar Maluku Utara, atlet taekwondo saat berangkat ke Manado menggunakan kapal Pelni. Foto: Dok Istimewa
Tidak hanya biaya perjalanan saja. Selama 10 hari di Manado, mereka juga menanggung biaya inap, yakni di Hotel, menggunakan biaya dari orangtua para atlet. Hanya saja, mereka cukup terbantu, karena sebelum berangkat, sempat mencari dana dengan menjual bazar.
ADVERTISEMENT
Ija mengaku sudah sempat menghubungi atau meminta bantu ke pemerintah daerah mengenai masalah anggaran, hanya saja tidak ada tanggapan balik. “Sudah, tapi tidak direspons,” ujar Ija.
Meski sempat kesulitan saat berangkat, perjuangan itu akhirnya terbayar juga. Delapan atlet pelajar Maluku Utara ini pun menyabet medali. Mereka adalah, Dhea Ananda Kadir (usia 11 tahun) dan Muhammad Dzaki Al Fikri (usia 14 tahun) yang berhasil meraih medali emas. Sementara Widi Sari M Taher dan Safira Kamila Lotty (usia 9 tahun) mendapatkan medali perak.
Atlet taekwondo Maluku Utara setelah meraih medali di Manado. Foto: Doc istimewa
Medali perunggu diraih Muhammad Azhari Koniyo (usia 10 tahun), Muhammad Ridho Rahmola (usia 10 tahun), Muhammad Fadlulrahman Saeran (usia 14 tahun), dan Muhammad Giblatar (usia 9 tahun). Ija senang, meski diakuinya, anak-anak yang bertanding itu masih pemula, tapi sudah berhasil meraih prestasi gemilang.
ADVERTISEMENT
Prestasi itu, menurut Ija karena berkat tangan dingin para pelatih dan semangat dari anak-anak sendiri. Ia bahkan terus menjaga semangat anak-anak dengan meminta mereka agar ingat orangtua serta tetap mendengar arahan pelatih.
“Ingat orangtua, kamu pasti bisa,” ujar Ija, mengulangi kalimat yang sering ia ucapkan saat para atlet akan bertanding.
Atlet Maluku Utara saat menerima medali di Manado. Foto: Doc Istimewa
Ija juga menitip ucapan terima kasih untuk para pelatih yang berhasil membawa para atlet bisa mencatat prestasinya di negeri Nyiur Melambai. “Jangan lupa, terima kasih untuk Coach Rama, Coach Iin Kadir, dan Coach Edwin,” tutupnya.
---
Rajif Duchlun