Balita Penderita Hidrosefalus di Halbar Butuh Uluran Tangan

Konten Media Partner
5 Juni 2020 16:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nurul Inaya, balita berusia 2 tahun 4 bulan itu menderita  hydrocephalus. Foto: Gustam Jambu/cermat
zoom-in-whitePerbesar
Nurul Inaya, balita berusia 2 tahun 4 bulan itu menderita hydrocephalus. Foto: Gustam Jambu/cermat
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Nurul Inaya masih tertidur ketika cermat mengunjungi rumahnya di Desa Sidangoli Gam, Kecamatan Jailolo Selatan, Halmahera Barat, Maluku Utara. Balita berusia 2 tahun 4 bulan itu menderita  hidrosefalus (penumpukan cairan dalam rongga fertikel otak).
ADVERTISEMENT
Vonis itu sudah diketahui orangtua Inaya sejak ia masih dalam kandungan.
"Sejak dalam kandungan, dokter sudah kasih tahu kalau anak di dalam kandungan saya mengidap penyakit hydrocephalus," ungkap ibu kandung Nurul Inaya, Safira (20), Sabtu (30/5).
Inaya adalah anak pertama pasangan suami istri Riski (20) dan Safira. Saat ini Inaya tinggal bersama dengan orang tuanya di rumah milik neneknya, sebuah rumah papan seluas kurang lebih 6x11 meter.
Nurul Inayah bersama ibunya, Safira. Foto: Gustam Jambu/cermat
Sang ayah bekerja sebagai motoris speedboad rute Sidangoli-Ternate. Rute ini terbilang sepi dibandingkan rute pelayaran lain di Malut. Penghasilannya dalam sehari tidak menentu.
"Kalau ada penumpang dalam dua hari suami saya bisa dapat Rp 200 ribu. Kadang tidak ada sama sekali, karena tergantung penumpang yang berangkat," kata Safira.
ADVERTISEMENT
Safira bercerita, Inaya sejak tahun 2018 lalu sudah pernah dibawa ke dokter anak di Rumah Sakit Prima Ternate. Menurut dokter, Inaya harus dirujuk ke Makassar untuk operasi.
Ibu rumah tangga ini menginginkan agar kepala Inaya dioperasi. Tetapi, dana menjadi kendala.
"Pas saya bawa Inaya baperiksa di dokter anak, dokter sarankan saya bawa dia ke Makassar untuk dioperasi. Dan itu kata dokter butuh biaya besar," ungkap Safira.
Safira bilang, Badan Amil Zakat (Baznas) Kota Ternate sudah pernah memberikan sumbangan berupa uang tunai sebesar Ro 3 juta untuk menambah biaya operasi Inaya pada 2018 lalu. Namun keluarga ini masih harus mencari tambahan biaya.
"Dan untuk biaya operasi saya juga belum tahu berapa," pungkas Safira.
ADVERTISEMENT
Keluarga ini berharap ada dermawan yang bersedia membantu biaya pengobatan putri mereka.
---