Banyak Siswa di Tidore Belajarnya Tidak Terkontrol karena Pandemi COVID-19

Konten Media Partner
30 Agustus 2021 13:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua I DPRD Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, Mochtar Djumati. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua I DPRD Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, Mochtar Djumati. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua I DPRD Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, Mochtar Djumati, meminta Dinas Kesehatan Tidore, agar proses belajar-mengajar bisa berjalan normal kalau status pandemi COVID-19 sudah melandai.
ADVERTISEMENT
"Karena sekolah tidak berjalan normal (pandemi), kita melihat siswa ini tidak bisa terkontrol belajarnya. Bahkan siswa SD kelas 1, 2 dan 3 itu tingkat kecerdasannya tidak seperti orang yang sekolah normal. Makanya kami minta sekolah ini sudah bisa dinormalkan," kata Mochtar Djumati, Minggu (29/8).
Sementara terkait kekurangan guru, politisi Nasdem itu mengatakan, masalah kekurangan guru itu tidak hanya dialami di sekolah-sekolah yang ada di daratan Oba, tapi juga di Pulau Tidore.
Untuk itu, dalam kunjungannya ke daratan Oba beberapa waktu lalu bersama Pemkot Tidore telah menyepakati bahwa Tidore bukan hanya tentang masalah kekurangan guru, tapi juga masalah pendistribusian guru yang tidak merata.
"Jadi ke depan, pendistribusian guru harus merata di semua sekolah," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan, terkait masalah fasilitas pendidikan, ada beberapa kekurangan yang belum terpenuhi, seperti ruang laboratorium dan pagar sekolah di SMP 26 Tidore yang sampai saat ini belum ada sehingga menghambat proses belajar-mengajar.
"Di 2022 masalah ini harus dituntaskan," tegasnya.

Warga Butuh Pelayanan Kesehatan

Selain itu, pihaknya juga menyoroti masalah fasilitas kesehatan yang belum memadai di Tidore Kepulauan.
Mochtar mengatakan, ada sejumlah wilayah yang warganya belum bisa menjangkau keberadaan Puskesmas.
Sehingga, kata dia, dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), ada sembilan Puskesmas Pembantu (Pustu) yang statusnya akan ditingkatkan menjadi Puskesmas.
"Kalau sembilan Pustu itu ditingkatkan menjadi Puskesmas maka tentu fasilitas di Pustu itu akan ditingkatkan juga atau ditambah fasilitasnya, termasuk tenaga medis yang memadai," tandasnya. (BCS)
ADVERTISEMENT