Begini Cara Bupati Morotai Terapkan kebijakan Semi Lockdown

Konten Media Partner
1 April 2020 19:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Pulau Morotai, Benny Laos. Sumber foto: instagram humas.morotai
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Pulau Morotai, Benny Laos. Sumber foto: instagram humas.morotai
ADVERTISEMENT
Dalam menghadapi penyebaran wabah virus COVID19, Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, menerapkan kebijakan Semi Lockdown untuk daerahnya. Bahkan, siapa saja orang yang datang ke Morotai, akan dikarantina selama 14 hari.
ADVERTISEMENT
Bupati Pulau Morotai Benny Laos, saat dihubungi cermat Selasa sore (31/03/20) menjelaskan bagaimana pemerintahannya menjalankan kebijakan sesuai arahan Presiden dan Menteri Dalam Negeri, untuk kepala daerah mengendalikan wilayah mereka sebaik mungkin.
Benny mengambil tindakan cepat dengan melakukan beberapa langkah yaitu, pembentukan Satgas COVID-19, penyemprotan disinfektan di semua desa secara serentak, sterilisasi semua tempat secara serentak, pemeriksaan seluruh warga tanpa terkecuali secara serentak, menutup semua pintu masuk terkecuali di pusat kota, dan juga memberikan bantuan pangan kepada warga.
"Kami menangani ini secara cepat, serentak, dan masif. Kalau tidak kita kebobolan,"ujarnya.
Total dana yang disiapkan untuk kebijakan ini adalah sebesar 25 miliar yang diambil dari APBD sebab untuk ADD (Anggaran Dana Desa) dan ADK (Alokasi Dana Desa) hingga saat ini belum masuk.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Morotai juga telah menyiapkan APD (alat pelindung diri) bagi tim Satgas Penanganan Virus Covid-19 dengan jumlah 200 pasang. 100 pasang merupakan bantuan dari Bank BNI dan 100 pasang lainnya dari Pemerintah Pusat.
Sebagai tindakan proteksi, Benny mengerahkan tim untuk melakukan disinfeksi secara serentak di semua desa dan semua tempat. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mensterilkan setiap wilayah agar mencegah berkembangnya virus.
"Ini ibarat melindungi ikan dalam aquarium. Jernihkan airnya, agar ikannya sehat dan cegah hiu (pemangsa) untuk masuk," ujarnya, menganalogikan kondisi saat ini.
Untuk garda utama dalam penanganan wabah ini, dirinya membentuk Satgas yang terdiri dari 1000 anggota yang ditempatkan di 19 titik penampungan untuk pemeriksaan kesehatan dan juga karantina kepada warga maupun pendatang yang baru masuk ke Morotai.
ADVERTISEMENT
Setiap orang yang masuk ke Morotai akan menjalani pemeriksaan lalu dilakukan karantina selama 14 hari. Orang-orang yang ditempatkan di sini akan diperiksa dan dipantau kondisi kesehatannya 2 kali sehari.
Mereka juga disediakan makanan dengan jaminan gizi guna meningkatkan imunitas. Tidak hanya itu, tim Satgas juga turun langsung ke rumah-rumah warga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan kepada semua warga.
Benny juga bilang, pemberlakuan social distancing dan juga penutupan akses masuk ke Morotai tidak terlalu berdampak terhadap perekonomian termasuk dari pendapatan Pariwisata.
Seperti diketahui Morotai memang wilayah yang memiliki keunggulan dalam Pariwisata.
Kini hotel-hotel dialihkan menjadi tempat karantina. Pengalihan fungsi ini tidak merugikan pihak hotel sebab pemerintah memberikan kompensasi (bayaran) kepada mereka.
ADVERTISEMENT
"Saya memang menginstruksikan pengalihan fungsi ini dengan pertimbangan agar hotel-hotel tidak kehilangan omsetnya akibat kebijakan semi lockdown) ini, " terangnya.
Aktivitas perekonomian lainnya juga tetap berjalan seperti biasa, warga yang petani tetap bertani, nelayan tetap melaut, pedagang tetap berdagang. Asalkan mematuhi imbauan untuk patuh melakukan physical distancing.
Pemerintah Morotai juga memberikan bantuan pangan pada setiap rumah warga terkecuali pejabat. Bantuan ini diberikan tiga tahap. Tahap pertama telah selesai didistribusikan, tahap kedua akan dilaksanakan menjelang bulan puasa nanti, dan tahap ketiga menjelang lebaran.
--- Evka Mawar Puteri