Belasan Lurah di Ternate Dikukuhkan sebagai Mahimo Gam

Pengukuhan para Lurah di Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate, Maluku Utara, sebagai Mahimo Gam. Foto: Istimewa

Ternate dikenal sebagai negeri adat se atorang (aturan). Karena itu, segala sesuatu mestinya berdasar pada ketentuan yang diatur oleh adat se atorang di Kesultanan Ternate.

Dalam hal perangkat dan struktur pemerintahan, baik penamaan dan penyebutan, sudah saatnya mengikuti pada adat se atorang di Kesultanan Ternate tersebut.

Menyikapi hal ini, 14 lurah di Kecamatan Ternate Utara lantas dikukuhkan sebagai Mahimo Gam atau Kepala Kampung.

Pengukuhan di Kantor Camat Dufa-Dufa, pada Senin (15/8) itu, dilakukan langsung oleh Camat Ternate Utara, atau dikenal dengan Sangaji Gam, Mahrus Ishak.

Sangaji Gam sendiri membawahi wilayah di 14 kelurahan. Sementara, pengukuhan itu disaksikan Perangkat Adat Kesultanan Ternate, baik Bobato Dunia maupun Bobato Akherat.

Kimalaha Labuha Kesultanan Ternate Masud Siraju, bersama Imam Raha Kesultanan Ternate, pun ikut menyaksikan dan menyematkan tuala wari untuk Mahimo Gam.

Kemudian dilanjutkan pidato pengantar pengukuhan oleh Kimalaha Labuha dan diakhiri pengukuhan oleh Sangaji Gam.

Ketua Panitia Kegiatan To Kahar menjelaskan, pengukuhan ini dilaksanakan bertepatan dengan rangkaian peringatan HUT RI ke-77.

Ini, kata Kahar, sebagai bagian dari menyemarakkan HUT RI sekaligus menjalankan program Pemkot Ternate untuk bidang kebudayaan.

Para lurah yang dikukuhkan ini berada dalam wilayah Kecamatan Kota Ternate Utara, yakni Lurah Soasio, Soa, Salero.

Kemudian Lurah Kasturian, Koloncucu, Toboleu, Sangaji, Sangaji Utara, Dufa-dufa, Tubo, Akehuda, Tafure, Tabam, Sango dan Tarau.

Kimalaha Labuha Mas'ud Subarjo dalam sambutan menggunakan Bahasa Ternate menjelaskan, Mahimo Gam ini, nantinya bisa bekerja dengan baik demi daerah dan anak cucu di kemudian hari.

"Hari ini kita hadir di sini diawali dengan pengukuhan Camat sebagai Sangaji Gam pada 29 Juli 2022. Pelantikan Mahimo Gam ini adalah kelanjutan dari prosesi sebelumnya," jelas Mas'ud.

Sementara, Kepala Dinas Kebudayaan Ternate Syarif Sabatun mengatakan, pengukuhan tersebut tidak terlepas dari Ternate sebagai daerah kesultanan yang memiliki adat istiadat yang perlu dihargai dan dijunjung tinggi.

Karena itu, kata Syarif, pemerintah bersama kesultanan harus bermitra dalam membangun Kota Ternate di bidang kebudayaan.

Dia berharap, antara pemerintah dan kesultanan perlu membangun mitra, untuk bersama membangun Ternate dengan mengembangkan adat istiadatnya.

"Pengukuhan ini juga adalah bagian dari menjalankan program Pemerintah Kota Ternate, untuk memajukan kebudayaan di kota ini," pungkasnya.