Cegah Corona, Masyarakat Adat Ternate Lakukan Ritual 'Sigofi Gam'

Konten Media Partner
20 Maret 2020 12:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masyarakat adat Ternate saat berkumpul untuk melakukan ritual Sigofi Gam. Foto: Zulkifli Tomahir
zoom-in-whitePerbesar
Masyarakat adat Ternate saat berkumpul untuk melakukan ritual Sigofi Gam. Foto: Zulkifli Tomahir
ADVERTISEMENT
Ratusan orang berjubah panjang dan mengenakan destar di kepalanya mulai berkumpul di Masjid Heku, Akehuda, Ternate Utara. Ketika jarum jam menunjukkan pukul 23.00 WIT, mereka mulai tawaf gam (kampung), sembari melantunkan zikir dan kalimat-kalimat Allah. Prosesi ini dilakukan tepat pada Malam Jumat, (19/03/2020)
ADVERTISEMENT
Saat proses tawaf, mereka berhenti di setiap pertigaan dan perempatan kampung untuk membaca doa tolak bala, yang dipimpin oleh Mahmud Hi Achmad, selaku Joguru (Imam) Takome, Hi Rahman Imam Tabanga, Sumaro A Hirto Khatib Mado Manyira dan Saleh selaku Khatib Tabanga Manyira.
Masyarakat adat Ternate saat tawaf kampung. Foto: Zulkifli Tomahir
Berjalan sepanjang jalang utama Kelurahan Dufa-Dafu hingga ke pertigaan kelurahan Toloko. Menyusuri jalan utama yang mengilili kampung. Tawaf gam untuk mencegah Bubaku Wosa Gam (Wabah Masuk Kampung). Kalimat tauhid menggema sepanjang jalan.
Tawaf melewati perempatan Jalan Cakalang Dufa-Dufa hingga ke kawasan Dufa-dufa tanjung, kemudian kembali berakhir di Masjid Heku. Sesampainya di masjid itu doa terakhir dibacakan oleh salah satu Joguru. Setelah itu, para Bobato Dunia (gelar untuk perangkat adat yang memegang urusan wilayah-pemerintahan) dan Bobato Akhirat (gelar perangkat adat yang memegang urusan agama), kembali ke rumah masing-masing.
Suasana ketika proses berdoa. Foto: Zulkifli Tomahir
“Jauh sebelum ini di negeri ini sudah terdapat tradisi tawaf untuk tolak bala ketika Bubaku Wosa Gam (Negeri Dilanda Wabah). Dahulu, para leluhur melakukan tradisi Sigofi Gam (membersihkan kampung) dan tawaf Gam (berdoa keliling kampung),” kata M Ronny Saleh, Selaku Alfiris Kesultanan Ternate, dan Presidum Malamo (tertinggi) Keluarga Malamo Kesultanan Ternate (Karamat), Kamis malam di Masjid Heku, Akehuda.
ADVERTISEMENT
Rony bilang, saat dunia dilanda virus corona, sehingga tidak menutup kemungkinan warga Ternate bisa terinfeksi virus mematikan itu. Oleh karena itu, langkah tawaf gam adalah pencegahan secara spiritual, ucapan syukur, dan permohon ampun selaku hamba.
Proses berdoa agar Negara terhindar dari wabah. Foto: Zulkifli Tomahir
“Setiap empat sudut kampung, kami berhenti membacakan doa tolak bala oleh empat joguru agar kampung dan negeri ini terhindar dari wabah penyakit,” jelas Ronny.
Ronny berharap, pemerintah dan masyarakat tidak panik, kemudian bekerja sama dengan para Bobato Kesultanan Ternate untuk melaksanakan tradisi-spiritual ini di setiap kampung di Ternate. “Bagus kalau ini terlaksana di Seluruh kampung di Ternate,” harap Ronny.
---
Firjal Usdek