Cerita Seniman Ternate, Pegawai Honorer yang Sempat Diberhentikan Pemkot

Konten Media Partner
8 Mei 2021 15:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hasan Ali atau Atadengkofia, seniman asal Ternate. Foto: Yunita Kadir/JMG
zoom-in-whitePerbesar
Hasan Ali atau Atadengkofia, seniman asal Ternate. Foto: Yunita Kadir/JMG
ADVERTISEMENT
Hasan Ali tak bisa menahan rasa kesalnya dan benar-benar kecewa saat mendengar namanya masuk sebagai Pegawai Tidak Tetap (PTT) atau honorer yang sempat diberhentikan Pemkot Ternate.
ADVERTISEMENT
Hasan Ali atau akrab dengan nama Atadengkofia ini merupakan salah satu dari 466 PTT yang sempat diberhentikan melalui SK yang ditandatangani Penjabat (Pj) Wali Kota Ternate, Hasyim Daeng Barang, saat masih menjalankan roda pemerintahan, April lalu.
Ia memang tampak emosi ketika mengetahui alasan pemberhentiannya hanya karena soal kehadirannya yang tidak maksimal.
"Saat dengar informasi kalau nama saya masuk daftar pemberhentian PTT saya kaget, bercampur kecewa dan jujur saja saya emosi," ungkap Atadengkofia, saat ditemui wartawan, Jumat (7/5).
Atadengkofia memang sudah mengabdi untuk Pemkot Ternate sejak tahun 2005. Selama karir pegawainya, ia juga sosok yang benar-benar konsen dengan dunia kesenian dan kebudayaan Ternate.
Hal itu juga yang membuat ia melihat alasan Pemkot memberhentikannya sangat tidak tepat.
ADVERTISEMENT
"Kita kan kadang-kadang sibuk mengurus sanggar juga pekerjaan yang lain soal seni dan budaya, jadi kadang itu kalau sudah di ruangan, saya lupa untuk absensi, tapi saya kerja terus hanya karena tidak ambil absen jadi dari situ mereka menilai saya malas berkantor. Tapi sebenarnya tidak, saya justru selalu hadir," ujar pria kelahiran 1980 ini.
Jika melihat rekam jejak dari seorang Atadengkofia cukup besar dedikasinya untuk Pemkot Ternate. Tahun 2014, Sanggar Timur Jauh yang diasuhnya mewakili Ternate dan Maluku Utara pada event nasional yang digelar Kemendikbud. Mereka saat itu mengikuti kegiatan Tradisi Permainan Anak usia 8-11 tahun.
Tahun 2015, Atadengkofia bersama sanggarnya mewakili Ternate mengikuti Festival Musik Tradisional Anak. Pada 2016, mereka juga mengikuti Festival Musik Karawitan tingkat SMA.
ADVERTISEMENT
Tahun 2017, mereka berpartisipasi dalam lomba Festival Seni Siswa Nasional tingkat SMP. Kemudian pada 2018, mereka juga pernah mengikuti seleksi Gelar Tari Anak Indonesia usia 8-12 tahun oleh Kemendikbud.
Dengan sejumlah prestasi yang pernah ia peroleh untuk mengharumkan nama Ternate, rasa-rasanya tak sebanding dengan pemberhentian yang sempat dialaminya.
"Saya tidak meminta lebih dari Pemkot. Bagi saya, ini wajar-wajar saja diberhentikan tapi harus jelas regulasinya, kemudian yang jadi pertanyaan saya kenapa yang mengabdi sudah di atas 10 tahun justru yang dilengserkan, padahal kan setahu saya hanya angkatan PTT tahun 2020 yang diberhentikan," ujarnya.
Kekesalannya ini justru ia luapkan di media sosial Facebook dengan unggahan yang penuh emosional. Bahkan ia sempat mengomentari salah satu postingan eks Pj Wali Kota Ternate, Hasyim Daeng Barang. Mereka pun beradu komentar soal pemberhentian tersebut.
ADVERTISEMENT
Namun, kini Atadengkofia sudah bisa bernapas sedikit lega. Sehari setelah 466 PTT diberhentikan, Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman, kemudian mengumumkan lewat konferensi pers, Jumat (7/5) di ruang kerjanya, bahwa PTT yang sudah diberhentikan resmi dibatalkan.
Keputusan itu diambil Tauhid sebab dokumen pemberhentian PTT yang dibuat oleh tim verifikasi, dinilai keliru dan tidak valid.
Kabar gembira itu pun sampai ke telinga mantan pengamen Ibu kota Jakarta ini. Sontak saja ia mengucapkan rasa syukurnya kepada Tuhan.
Atadengkofia lantas menaruh harapan besar kepada Wali Kota Ternate dan Wakil Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman dan Jasri Usman, agar membawa kota ini menjadi ‘Ternate Andalan’ sebagaimana visi Tauhid-Jasri.
Ia juga berharap, agar Pemkot terus fokus dengan pelestarian kebudayaan, karena saat ini generasi muda sudah mulai menjauh dari hal itu.
ADVERTISEMENT
“Generasi milenial akan jauh dari tradisi daerah, jika tidak ditata dan dibina sejak dini, sehingga peran Pemkot Ternate diharapkan bisa menjadi andalan bagi masyarakat Ternate seutuhnya,” pungkasnya.
____
Yunita Kadir