Cerita Warga Tobololo, Ternate, Menjaga Populasi Penyu dari Perburuan

Konten Media Partner
13 November 2022 19:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bak penampungan tukik atau anak penyu di Ori Mafala atau rumah penyu yang digagas sejumlah warga Kelurahan Tobololo, Kecamatan Ternate Barat, Kota Ternate, Maluku Utara. Foto: Indrasani Ilham/cermat
zoom-in-whitePerbesar
Bak penampungan tukik atau anak penyu di Ori Mafala atau rumah penyu yang digagas sejumlah warga Kelurahan Tobololo, Kecamatan Ternate Barat, Kota Ternate, Maluku Utara. Foto: Indrasani Ilham/cermat
ADVERTISEMENT
Penyu adalah salah satu jenis satwa di dunia yang keberadaannya perlu dilestarikan. Sebab, penyu punya peran penting dalam menjaga ekosistem laut.
ADVERTISEMENT
Sadar akan hal itu, sejumlah pemuda di Kelurahan Tobololo, Ternate Barat, Kota Ternate, Maluku Utara, pada 2015 membentuk sebuah kelompok yang diberi nama Ori Mafala atau Rumah Penyu.
Ori Mafala yang dibangun berukuran 5 meter di bibir pantai bertujuan untuk kegiatan konservasi tukik atau anak penyu.
Penggerak awal Kelompok Ori Mafala, Bahar Kaidati, mengatakan inisiatif ini kemudian menggandeng Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku Utara.
"Termasuk sejumlah dosen dari Fakultas Perikanan Universitas Khairun Ternate," ujar Bahar kepada cermat, pada Sabtu (13/11).
Saat itu, langkah awal komunitas Ori Mafala adalah mengajak masyarakat yang awalnya sebagai pemburu penyu untuk sama-sama melindungi.
Ia bilang keberadaan telur penyu di Ori Mafala diperoleh langsung di sekitar pantai Tobololo. "Musim bertelur dimulai Februari sampai Agustus," katanya.
ADVERTISEMENT
Tempat penetasan telur penyu di Ori Mafala atau rumah penyu yang digagas sejumlah warga Kelurahan Tobololo, Kecamatan Ternate Barat, Kota Ternate, Maluku Utara. Foto: Indrasani Ilham/cermat
Telur tersebut disimpan di tempat penetasan selama 50 hari. Jika sudah menetas, tukiknya dipindahkan ke tempat pemeliharaan selama sebulan.
Setelah itu, kata Bahar, tukik-tukik tersebut langsung dilepas ke laut. "Sepanjang tahun 2022 ini kami sudah melepas sekitar 400 ekor," jelasnya.
Di Ori Mafala, sambung Bahar, selain tempat konservasi juga dijadikan sebagai pusat edukasi dan literasi bagi masyarakat di bidang penyu.
"Sejak Ori Mafala dibangun, banyak sekali yang datang melihat dan sekadar mengambil foto. Mulai dari siswa hingga wisatawan asing," katanya.
Tapi saat ini ada beberapa kendala yang dihadapi. Mulai dari tempat konservasi yang terlalu kecil, hingga pemahaman SDM terkait konservasi.
---
Indrasani Ilham