Diduga Ada Kegiatan Pemurtadan Siswa, Ratusan Warga Ternate Gelar Aksi

Konten Media Partner
1 Maret 2019 17:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Massa Aksi Bela Akidah saat menyampaikan aspirasi mereka di depan Masjid Al-Munawar Ternate, Maluku Utara. Aksi dilakukan usai solat Jumat itu berlangsung damai. Setelah aksi, orator menyampaikan agar massa membersihkan sampah lokasi tersebut, Jumat (1/3) Foto: Faris Bobero/cermat
zoom-in-whitePerbesar
Massa Aksi Bela Akidah saat menyampaikan aspirasi mereka di depan Masjid Al-Munawar Ternate, Maluku Utara. Aksi dilakukan usai solat Jumat itu berlangsung damai. Setelah aksi, orator menyampaikan agar massa membersihkan sampah lokasi tersebut, Jumat (1/3) Foto: Faris Bobero/cermat
ADVERTISEMENT
Ratusan orang menggelar ‘Aksi Bela Akidah’ di depan Masjid Raya Al-Munawar, Kelurahan Gamalama, Ternate Tengah, Kota Ternate, Maluku Utara, pada Jumat (1/3). Aksi itu dilakukan untuk merespons kegiatan Karnaval Merah Putih yang digelar Yayasan Barokah Surya Nusantara (YBSN) di Kabupaten Morotai.
ADVERTISEMENT
Massa aksi menduga ada unsur kesengajaan untuk mengarahkan para pelajar mengikuti ritual 'pemurtadan' dalam kegiatan tersebut. Mereka meminta polisi segera mengusut masalah tersebut.
Sebelum aksi berlangsung, ratusan peserta melakukan salat Jumat berjemaah di Masjid Raya Almunawar. Kemudian massa mulai berkumpul di jalanan. Kerumunan massa tampak berjejal dari depan Taman Nukila hingga di depan masjid terbesar di Kota Ternate itu.
Sebagian massa juga masih berada di Masjid Al-Munawar Ternate, mereka juga mengi
Aksi itu dihadiri sejumlah tokoh di Maluku Utara, salah satunya Sultan Tidore Husain Sjah. Dia sempat berorasi selama beberapa menit di atas truk yang dilengkapi pengeras suara.
“Kalian harus menjaga ibadah, kalian harus menjaga akidah, kalian harus menjaga anak-anak kalian,” ujar Husain Sjah.
Koordinator Aksi Bela Akidah, Hasby Yusuf, membacakan pernyataan sikap terkait yang dilakukan YBSN. Dia menyebut kegiatan itu sebagai penipuan dan merusak kerukunan antarumat beragama.
ADVERTISEMENT
“Organisasi tersebut (YBSN) melakukan kegiatan kemanusiaan seolah-olah mempromosikan kebinekaan Indonesia dengan tema besar ‘Indonesia Satu Karena Merah Putih’," kata Hasby Yusuf.
"Justru pada kenyataannya apa yang dilakukan yayasan ini telah merusak sendi-sendi kemajemukan,” sambung Hasby, yang juga menjabat Ketua Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia-Maluku Utara.
Hasby Yusuf, Ketua BKPRMI Malut saat membacakan pernyataan sikap dalam Aksi Bela Akidah di depan Masjid Al-Munawar. Foto: Rajif Duchlun/cermat
Hasby, mewakili massa aksi, meminta polisi segera mengusut dan menangkap semua pihak yang terlibat dalam kegiatan itu. “Pihak Pemerintah Daerah Morotai dan semua pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut harus diminta pertanggungjawaban,” ujarnya saat orasi.
Sementara itu, Kepala Polda Maluku Utara, Brigjen Pol Suroto, yang juga berada di tengah massa aksi, juga sempat menyampaikan pendapatnya.
“Terima kasih saudara-saudara muslim atas amanah yang diberikan kepada kami. Amanah ini akan kami laksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab, dengan disaksikan yang hadir semua di sini,” kata Suroto.
Kapolda Malut Brigjen Pol. Drs Suroto M.Si, saat hadir dalam Aksi Bela Akidah di depan Masjid Al-Munawar, Ternate. Foto: Faris Bobero/cermat
Suroto mengatakan ada 20 orang yang diperiksa dan akan masih dilanjutkan dengan mengambil keterangan dari sejumlah pihak yang terlibat dalam kegiatan itu. Dia mengaku sudah mengirim sejumlah anggota polisi dari Polda Maluku Utara ke Jakarta untuk mengecek serta melakukan penyelidikan terhadap orang-orang yang tergabung dalam organisasi itu.
ADVERTISEMENT
Secara tegas, melalui laporan yang diterimanya, Suroto mengatakan organisasi tersebut fiktif karena tidak mempunyai alamat yang jelas. Dia menyebut Polda Maluku terus berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk mengusut kasus ini.
“Saya barusan dapat laporan, ternyata yang kita dapatkan di alamat tersebut tidak ada namanya YBSN. Artinya, ini ngarang-ngarang. Ini berarti yayasan ini, sesuai alamat yang ada di surat di Jakarta, itu tidak ada. Berarti fiktif,” ujar Suroto.
Insyaallah kami akan dengan sekuat tenaga menuntaskan kasus ini,” tutupnya.
Aksi Bela Akidah berjalan kondusif hingga massa membubarkan diri sekitar pukul 15.00 WIT.
Setelah Solat Jumat, anak-anak juga terlihat mengikuti Aksi Bela Akidah yang berlangsung damai di depan Masjid Al-Munawar Ternate. Foto: Faris Bobero/cermat
Sebelumnya, masalah ini bermula saat YBSN menggelar kegiatan sosialiasi narkoba dan seks bebas di Pantai Army Dock, Morotai, Kamis (21/2). Dalam kegiatan tersebut, YBSN diduga memanfaatkan acara puncak dengan 'membaptis' 500 pelajar dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas.
ADVERTISEMENT
---
Rajif Duchlun