Dinkes Ternate Berusaha Catat Ratusan Penderita HIV/AIDS

Konten Media Partner
26 November 2021 17:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Kesehatan Kota Ternate, Nurbaity Radjabessy. Foto: SAR/cermat
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Kesehatan Kota Ternate, Nurbaity Radjabessy. Foto: SAR/cermat
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ternate, Maluku Utara, berusaha mencatat ratusan penderita penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV), sebuah virus penyebab Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).
ADVERTISEMENT
Sebab, masih banyak, teman-teman Orang Dengan AIDS (ODA), dari luar Ternate, yang datang, namun tidak terdata.
Saat ini, pihak Dinkes baru mencatat sebanyak 461 ODA.
"Memang dari data kita itu ada 461 orang ini mereka menderita HIV/AIDS, namun sampai sekarang kami sudah tidak tahu mereka ke mana, karena sudah tidak lagi dalam pengawasan kami," ucap Kepala Dinas Kesehatan Kota Ternate, Nurbaity Radjabessy, Jumat (26/11).
Ia bilang, berdasarkan data yang dikantongi pihaknya sejak tahun 2007 hingga 2021 di Ternate terdata ada 682 orang yang menderita HIV/AIDS. Dari jumlah ini, ada 92 orang dinyatakan sudah meninggal.
"Sehingga tercatat 590 orang, namun dengan jumlah ini hanya 129 orang yang ada dalam pengawasan Dinkes, sedangkan sisanya 461 orang tidak dalam pengawasan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskan, dari jumlah 461 orang ini datannya tidak tertampung disebabkan sebagian pendatang, dan tidak tinggal tetap, sehingga petugas sulit untuk mendata identitasnya. Sementara untuk 129 orang ini di atas pengawasan petugas, karena identitasnya sudah dikantongi petugas.
"Yang 461 orang ini kami sudah tidak tahu mereka pergi ke mana, apakah masih di Ternate atau sudah berangkat. Karena banyak pendatang sehingga kami sulit untuk mendapatkan identitas mereka," jelasnya.
Ia menyebut, untuk 129 orang yang sekarang diawasi, petugasnya setiap hari memberikan obat.
"Sedangkan untuk 461 orang yang belum diketahui keberadaannya ini, dan sangat membahayakan karena pada saat di luar dan melakukan hubungan seks tentu ini sangatlah berdampak dan berbahaya bagi yang lain," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Olehnya itu, pihaknya saat ini sedang berupaya mencari keberadaan mereka.
"Sekarang kita sedang mencari mereka, karena dari awal saat kita data mereka tinggal di sebuah kosan di kelurahan setempat, setelah dilakukan pendataan ulang kebanyakan pindah, dan saat ini kita cari lagi mereka sudah tidak ada. Sehingga ini yang menjadi kendala kami di lapangan, karena saya berharap agar masyarakat tetap berhati-hati di luar jika melakukan hubungan seks," pungkasnya. (SAR) --- Redaksi cermat memohon maaf kepada teman-teman ODA, terkait judul sebelumnya.