Dukungan Pemkot Ternate Terhadap Pariwisata Masih Minim

Konten Media Partner
14 Oktober 2020 19:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical

Dari Rp 10 miliar yang diusulkan Dinas Pariwisata dalam APBD 2021, hanya diterima Rp 1 miliar

Danau Ngade di kelurahan Fitu, Kota Ternate, Maluku Utara dengan latar pulau Maitara. Para pelancong sering mengabadikan foto mereka ketika datang ke sini. (Foto: Faris Bobero/cermat)
zoom-in-whitePerbesar
Danau Ngade di kelurahan Fitu, Kota Ternate, Maluku Utara dengan latar pulau Maitara. Para pelancong sering mengabadikan foto mereka ketika datang ke sini. (Foto: Faris Bobero/cermat)
ADVERTISEMENT
Komitmen Pemerintah Kota Ternate dalam meningkatkan sektor pariwisata masih tergolong minim. Pasalnya, dukungan anggaran terhadap sektor ini jauh dari yang diharapkan. Padahal Ternate merupakan kota yang memiliki beragam destinasi wisata.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Ternate Rizal Marsaoly saat ditemui cermat usai pertemuan dengan Komisi II DPRD guna membahas KUA-PPAS APBD 2021 mengaku sudah memaparkan program yang harus direalisasikan pada tahun 2021. Salah satunya penataan kembali destinasi Pantai Sulamadaha.
Di samping Sulamadaha, ada pula beberapa destinasi wisata lain yang menjadi tujuan dalam penataan. Seperti kawasan Batu Angus dan kampung tua Foramadiahi.
"Ini menjadi poin kita, bagaimana pariwisata ke depan harus mampu mencari simpul potensi wisata baru. Foramadiahi menjadi salah satu titik yang akan kita kembangkan," ucap Rizal.
Sekadar diketahui, Foramadiahi adalah salah satu kampung tua di Ternate. Dalam buku Sejarah Kepulauan Rempah-rempah, M. Adnan Amal menuliskan ada tiga komunitas yang memprakarsai kerajaan Ternate, yakni Tobona, Sampalo, dan Foramadiahi.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, sederet program dari Dinas Pariwisata itu dihadapkan dengan keterbatasan anggaran yang dialokasi dalam APBD 2021.
"Kami usul di angka Rp 10 miliar, tapi yang diterima cuma Rp 1 miliar. Jauh kan. Bagaimana kita mau memimpikan pariwisata Ternate bangkit kalau tidak didukung oleh anggaran," ucapnya.
Sebelumnya Dinas Pariwisata Kota Ternate menerima bantuan dari pemerintah pusat dalam bentuk Dana Insentif Daerah (DID). Rizal bilang, semula dana itu diberikan ke Dispar sebesar Rp 2,2 miliar, namun kemudian turun menjadi Rp 1,8 miliar, sedangkan dalam implementasinya hanya terdapat Rp 1,2 miliar.
Anggaran Rp 1,2 miliar itu, kata Rizal, 80 persennya digunakan untuk perbaikan sarana yang ada di Pantai Sulamadaha. Seperti pembuatan dipan, tempat duduk, pengadaan bean bag, dan penataan toilet.
ADVERTISEMENT
"Saya belum bisa menyediakan panggung untuk pentas seni. Kalau itu sudah ada, setiap hari Minggu kita buat pentas seni yang diaktivasi oleh teman-teman di Sulamadaha," tuturnya.
Tak hanya itu, Dispar juga memberikan bantuan berupa kompor dan wajan kepada pelaku usaha di dalam kawasan Pantai Sulamadaha. Ia bilang, bantuan itu diberikan kepada semua pelaku usaha yang berjumlah 300an.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kota Ternate Mubin A. Wahid mengatakan, Pemerintah Kota Ternate semestinya memerhatikan instansi yang berperan penting dalam pemulihan ekonomi akibat COVID-19.
Ada enam dinas yang menjadi leading sector dalam upaya pemulihan itu, salah satunya adalah Dinas Pariwisata.
"Setelah kita kaji, anggaran terhadap dinas-dinas tersebut yang untuk program yang bersentuhan langsung pada pemilihan ekonomi totalnya hanya Rp 19 miliar. Bahkan ada dinas tertentu yang anggarannya tak sampai Rp 2 miliar," katanya.
ADVERTISEMENT
"Tentunya harus menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Kota Ternate dalam rangka agar UMKM di daerah itu bisa survive," tandasnya.