Fasilitas Toilet di Pantai Tugulufa Tidore Berantakan

Konten Media Partner
16 November 2019 15:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fasilitas ruang ganti dan tempat bilas di Taman Pantai Tugulufa, Kota Tidore Kepulauan. Foto: Faris Bobero/cermat
zoom-in-whitePerbesar
Fasilitas ruang ganti dan tempat bilas di Taman Pantai Tugulufa, Kota Tidore Kepulauan. Foto: Faris Bobero/cermat
ADVERTISEMENT
Kawasan Taman Pantai Tugulufa, Kelurahan Soasio, Kota Tidore Kepulauan, selalu ramai pengunjung. Sayangnya, lokasi yang disebut sebagai ikon Tidore itu tidak difasilitasi toilet umum.
ADVERTISEMENT
Pantauan cermat di lokasi, hanya tempat bilas dan ruang ganti. Bahkan dari 8 unit tempat bilas, tak ada satupun keran air yang berfungsi. Termasuk dua unit pintu ruang ganti. Semuanya rusak.
Menurut Rusni, salah satu pemilik lapak dagangan di kawasan tersebut, dua unit ruang ganti serta tempat bilas dibangun sejak momen gerhana matahari pada 2016 silam.
"(Dibangun) cuma dua itu saja (ruang ganti) deng (dan) tempat baspul (bilas). Taraada (tidak ada) WC," ujar Rusni kepada cermat di Tidore, Sabtu (16/11/2019).
Akibatnya, kata dia, pengunjung taman kesulitan buang hajat. Mereka harus berlarian ke toilet Rumah Toko Pasar Sarimalaha. "Pernah artis dari Jakarta yang datang ke sini tarabisa (tidak bisa) buang air besar," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Rusni bilang, hal ini pernah disampaikan ke pemerintah. Namun tidak pernah direspon. Akibatnya, ruang ganti menjadi sasaran pengunjung yang sudah kebelet.
"Dorang (mereka) berak deng kencing sabarang (buang hajat sembarangan). Nanti torang (kami) ini sudah yang siram kasi bersih," akunya.
Kondisi ruang ganti di Taman Pantai Tugulufa Tidore nampak tak terurus. Foto: Nurkholis Lamaau/cermat
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tidore Kepulauan, Yakub Husain, mengatakan persoalan toilet di Taman Tugulufa menjadi tanggung jawab Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
"Kalau tanggung jawab Disbudpar itu di kawasan kuliner," kata Yakub. Kawasan kuliner tersebut tak jauh dari Taman Pantai Tugulufa.
Soal item pariwisata, lanjut Yakub, dari amenitas yang telah dibagi selama ini, kawasan Taman Tugulufa masuk tanggung jawab DLH.
"Mereka yang urus WC umum, sampai lampu di pohon yang sekarang sudah padam. Itu tanggung jawab DLH sejak dulu," katanya.
ADVERTISEMENT
Saat ini, kata Yakub, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Tidore telah melakukan desain. Rencanannya, kawasan tersebut akan dibangun toilet umum.
"Memang di kawasan itu harus dibangun WC, tapi yang dibangun kan tempat bilas. Lagipula orang juga jarang berenang di situ," katanya.
Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tidore Kepulauan, Nurbaity Fabanyo, mengaku tidak tahu perihal toilet umum di Taman Tugulufa jadi tanggung jawab siapa. "Saya juga kurang tahu," singkatnya.
Sekretaris DLH Kota Tidore Kepulauan, Yahya Idris, mengatakan persoalan toilet di Taman Tugulufa menjadi tanggung jawab Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Tidore Kepulauan. "Itu berdasarkan info dari Kabid Persampahan DLH," katanya.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas, DLH Kota Tidore Kepulauan, Faradilla Abdurradjak, kepada cermat, membenarkan hal itu. "Toilet di Taman Tugulufa nanti tanya di Dinas Kelautan dan Perikanan," katanya.
ADVERTISEMENT
Namun keterangan dari DLH dibantah Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Tidore Kepulauan, Hamid Abd Latif. "Itu bukan tanggung jawab DKP. Itu proyek PU. Tapi karena taman, jadi mungkin itu masuk wewenang DLH," katanya.
Hamid kembali membantah ketika mendengar keterangan dari dua kabid lingkup DLH tersebut, bahwa persoalan toilet di Taman Tugulufa masuk tanggung jawab DKP.
Pintu ruang ganti terlihat bolong dari dalam. Foto: Nurkholis Lamaau/cermat
"Taraada (tidak ada) surat dari PU ke DKP, jadi torang (kami) mau tindaklanjuti bagaimana?," tegasnya.
Hamid paparkan, dulunya, mantan Sekretaris DKP Kota Tidore, M. Tahsim Hajatudin, kerap meminjam kunci tempat ruang ganti pada Taufik, salah satu pegawai yang menjabat sebagai kepala bidang di Dinas PU Tidore.
"Itu dipinjam secara pribadi. Karena Pak Oni -- sapaan akrab M. Tahsim Hajatudin -- sering menyelam di situ. Jadi saya tidak tahu dia punya mekanisme seperti apa. Karena tidak ada surat pengelolaan," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Tata Ruang Kota Tidore Kepulauan, M. Ade Soleman, belum berhasil dihubungi. Berkali-kali panggilan masuk di handphonnya tak diangkat, hingga berita ini tayang.