FKPPI Malut Gelar Sosialisasi, Tingkatkan Penanggulangan Bencana

Konten Media Partner
22 Januari 2020 13:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sosialisasi penanggulangan bencana di Ternate. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Sosialisasi penanggulangan bencana di Ternate. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Ternate merupakan wilayah yang rawan terjadi bencana. Setidaknya ada sejumlah potensi bencana yang terdapat di kota ini, antara lain gempa, tsunami, gunung api, banjir, gelombang esktrem dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Di tahun 2019 saja terjadi tiga kali gempa bumi berskala besar, yakni di atas 7 SR. Dua di antaranya berpotensi tsunami, satunya lagi banyak merusak rumah warga di Halmahera Selatan. Oleh karena itu, beberapa lembaga terkait seperti Badan Menteoroloi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memprediksi adanya potensi terjadinya bencana di tahun 2020.
Atas dasar itulah Keluarga Besar Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan TNI-Polri Indonesia (KB FKPPI) Maluku Utara melakukan sosialisasi terkait proyeksi dan mitigasi bencana.
“Itu bagian dari Kerja-kerja kemanusiaan. FKPPI sebagai organisasi kemasyarakat dan kepemudaan, tugas dan tanggung jawabnya sama dengan organisasi lainnya, bahwa kita ingin seluruh kehidupan masyarakat, tertutama di Ternate dan Maluku Utara bergerak ke arah yang lebih baik,” ucap Kepala badan Bela Negara FKPPI Malut, Asghar Saleh, (21/1).
Foto bersama pada sosialisasi proyeksi dan mitigasi bencana 2020. Foto: Istimewa
Asghar menyebut, secara struktural, FKPPI memiliki Badan Bela Negara. Di Ternate tugas-tugas badan tersebut diterjemahkan ke dalam lima satuan tugas (satgas). Ada satgas khusus menangani masalah radikalisme dan intoleransi, anti korupsi, penanggulangan bencana, anti narkoba, dan penanggulangn HIV-AIDS.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, kelima persoalan itu memang menjadi kebutuhan masyarakat. Kedepannya diprediksi bakal menjadi masalah sosial, sehingga harus disikapi secara dini melalui upaya-upaya penanggulangan.
Dalam sosialisasi yang diselenggarakan di Aula Mapolres Ternate itu, Setiawan, perwakilan dari BMKG stasiun meteorology, Kepala BMKG stasiun Geologi Kustoro Hadiatmojo dan Darno Lamane dari PVMBG menjelaskan tentang bagaimana proyeksi bencana pada tahun 2020 berdasarkan analisa kejadian masa lalu.
Sementara Muhammad Arafah, Kakansar Ternate mengurai secara teknis apa yang harus dilakukan masyarakat ketika ada bencana. Hadir pula Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Arif A. Gani yang berbicara terkait upaya-upaya pemerintah dalam menyikapi seandainya terjadi bencana.
Foto bersama pada sosialisasi proyeksi dan mitigasi bencana 2020. Foto: Istimewa
Sosialisasi tersebut dibuka oleh Kapolres Ternate, AKBP Azhari Juanda selaku Dewan Pembina FKPPI Ternate. Kapolres memberi dukungan penuh. Menurutnya, upaya mitigasi merupakan suatu hal yang penting.
ADVERTISEMENT
“Karena Ternate ini kan dikelilingi potensi bencana, sehingga mitigasi pada situasi aman seperti ini jauh lebih penting,” katanya.
Bahkan ia meminta agar para bhabinkamtibmas di Ternate untuk diberikan pemahaman secara menyeluruh terkait tindakan penanggulangan bencana. Selain Kapolres, hadir pula Dandim 1501 Ternate, Kolonel Czi Mahfud Ghozali.
Ketua PD XXVIII KB FKPPI Maluku Utara, Ishak Naser dalam sambutannya mengatakan, kedepannya FKPPI akan lebih banyak turun ke masyarakat untuk menjawab kebutuhan khalayak, terlebih adanya lima satgas khusus yang telah dibentuk.
Pada Februari nanti, kata Ishak, pihaknya akan melakukan penguatan pengurus. Setelah itu ia akan bekerja sama dengan perwakilan kemenhan dan kemenag terkait dengan terorisme dan intoleransi.
“Jadi ada beberapa kegiatan sepanjang 2020 yang sesuai dengan tugas-tugas satgas. Tujuan FKPPI itu menyiapkan kapasitas masyarakat agar lebih baik,” katanya.
ADVERTISEMENT
Sosialiasi itu dihadiri oleh 150 peserta yang terdiri dari Danramil, Kapolsek se Ternate, Babinsa, Bhabinkamtibmas, KBPPP Malut, Bhayangkari Malut, Persit Kartika Chandra, dan Jalasenastri.
“Kita berharap dengan pengetahuan yang sudah dibagikan ini, Babinsa maupun Bhabinkamtibmas akan menjadi garda terdepan ketika ada bencana. Termasuk memerangi hoaks. Selain itu juga dapat membantu masyarakat untuk melakukan evakuasi secara mandiri,” tukas Asghar.