Foto: Kondisi Korban Gempa Halmahera Selatan
ADVERTISEMENT
Gempa bumi 7,2 Skala Richter (SR) yang mengguncang Halmahera Selatan, Maluku Utara, pada pukul 18.10:51 WIT, Minggu (14/7), menyisakan duka, bahkan trauma mendalam bagi warga sekitar. Tercatat, sudah lima korban jiwa, satu korban masih belum diketahui pasti datanya. Sudah 104 gempa susulan dengan kekuatan 3,1 hingga 5,8 SR.
ADVERTISEMENT
Hasil tinjauan langsung kru cermat di lapangan, sejak hari kedua gempa 7,2 SR hingga Rabu 17 Juli 2019, masyarakat masih mengungsi di tempat tinggi dan di hutan. Sebab, gempa menyebabkan hampir semua bangunan rumah dan fasilitas publik rusak parah dan ringan.
Data sementara yang diperoleh cermat di Posko Induk Tanggap Darurat Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), ada 53.423 jiwa pengungsi yang berasal dari sejumlah desa di Wilayah Gane dan Pulau Bacan.
Sebelumnya, pada Selasa (16/7), jumlah pengungsi yang terdaftar di Posko Induk Tanggap Darurat sebanyak 26,074 jiwa. Dari jumlah tersebut, belum termasuk pengungsi korban gempa bumi di beberapa desa yang belum terdata.
Sementara, korban luka-luka akibat persitiwa itu sebanyak 129 orang, terdiri dari 32 orang luka berat dan luka ringan sebanyak 97 orang. Sementara, di Desa Gane Dalam, Desa Tawa, dan Pasipalele, di Kecamatan Gane Barat Selatan, sekitar 90 persen bangunan rumah ambruk total, atau rusak parah.
ADVERTISEMENT
Berikut potret kondisi korban gempa yang dihimpun cermat di lapangan: