Foto: Penjual Janur dan Ketupat di Pembatas Jalan Kota Ternate

Konten Media Partner
3 Juni 2019 18:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para penjaja janur dan ketupat mengisi taman pembatas jalan di Ternate, Maluku Utara. Foto: Olis/cermat
zoom-in-whitePerbesar
Para penjaja janur dan ketupat mengisi taman pembatas jalan di Ternate, Maluku Utara. Foto: Olis/cermat
ADVERTISEMENT
Hari Raya Idulfitri 2019 atau 1440 Hijriah tinggal menghitung hari. Hampir sepekan, intensitas perdagangan di Kota Ternate, Maluku Utara, semakin meningkat. Sejumlah ruas jalan di pusat perbelanjaan pun terlihat padat merayap. Seperti di area Pasar Higienis, Pasar Teras Gamalama, dan Pasar Bahari Berkesan III, Senin (3/6).
ADVERTISEMENT
Ratusan pembeli hilir mudik hingga ke badan jalan. Laju kendaraan roda dua dan empat pun harus melambat. Para pedagang juga memadati taman pembatas jalan di antara terminal angkutan umum dan tiga pasar tersebut. Rata-rata mereka menjual janur atau daun kelapa yang masih muda dan yang sudah dianyam berbentuk ketupat.
Para pedagang menggunakan terpal sebagai alas dan bangku untuk duduk. Tak bisa dipungkiri bahwa Hari Raya Idulfitri selalu identik dengan hidangan ketupat. Bahkan bisa dibilang hampir seluruh umat muslim di Indonesia menjadikan menu ketupat sebagai salah satu hidangan wajib saat momen tersebut.
Hal itu membuat kebutuhan janur hingga ketupat meningkat. Peluang inilah yang dimanfaatkan sejumlah pedagang untuk mengambil keuntungan dari bisnis penjualan janur.
Salah seorang pedagang tengah menganyam janur kelapa muda menjadi ketupat. Foto: Olis/cermat
Nurhayati, seorang pedagang ketupat, mengatakan kebutuhan janur dan ketupat meningkat drastis pada H-2 Lebaran. "Sejak kemarin pembeli so (sudah) ramai. Apalagi nanti sehari menjelang Lebaran (H-1), itu tambah ramai," ujar Nurhayati saat ditemui cermat di atas median jalan, Senin (3/6).
ADVERTISEMENT
Untuk harga 4 buah ketupat, Nurhayati mematok harga Rp 5.000. Sedangkan untuk daun yang belum dianyam, harganya Rp 4.000 per ikatnya.
"Yang sudah dianyam lebih mahal," kata Nurhayati.
Di lokasi yang sama, ada Halijah yang menjual janur dan ketupat. Dia mengatakan pelanggan cenderung membeli daun yang sudah dianyam. "Katanya supaya tara (tidak) repot," singkatnya.
Alasan Nurhayati dan Halijah berjualan di atas taman pembatas jalan itu karena sudah tidak mendapat tempat. Namun, bukan berarti berdagang di lokasi itu menjadi penghalang bagi mereka, sebab lokasinya terbuka dan langsung dilirik pembeli.
Para pedagang tengah menganyam janur kelapa muda menjadi ketupat. Foto: Olis/cermat
Para pedagang tengah menganyam janur kelapa muda menjadi ketupat. Foto: Olis/cermat
Para pedagang tengah menganyam janur kelapa muda menjadi ketupat. Foto: Olis/cermat
Salah seorang konsumen baru saja membeli ketupat yang dijual para pedagang di median jalan. Foto: Olis/cermat
Para pedagang tengah menganyam janur kelapa muda menjadi ketupat. Foto: Olis/cermat
Salah seorang pedagang tengah menganyam janur kelapa muda menjadi ketupat. Foto: Olis/cermat
---
Olis