Foto: Telusuri Batu Angus, Warisan Geologi di Ternate

Konten Media Partner
31 Juli 2021 16:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para orang muda yang terlibat dalam kolaborasi susur lava 1737. Foto: Faris Bobero/cermat
zoom-in-whitePerbesar
Para orang muda yang terlibat dalam kolaborasi susur lava 1737. Foto: Faris Bobero/cermat
ADVERTISEMENT
Sembilan mobil jeep baru keluar dari Benteng Oranje menuju ke lokasi wisata Batu Angus, Ternate Barat, Kota Ternate, Maluku Utara.
ADVERTISEMENT
Sekira 15 menit perjalanan, hamparan lava seluas kurang lebih 700 hektar, tampak di depan mata.
Kegiatan susur lava 1737 di Batu Angus Ternate. Foto: Fuad Genpi Malut untuk cermat
"Ini bomb vulkanik. Saat terjadi tekanan gas magma lalu mengalami letusan vulkanik. Nah bomb ini mengalami pembekuan di udara lalu jatuh ke tanah, " ungkap Faisal, Ketua Himpinan Pramuwisata Indonesia (HPI) Maluku Utara (Malut), yang saat itu memandu kegiatan Susur Lava 1737, di Destinasi Wisata Batu Angus, Sabtu (31/7).
Kegiatan Susur Lava 1737 itu bentuk kolaborasi yang melibatkan Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Malut, Generasi Pesona Indonesia (Genpi) Malut, dan komunitas Ternate Jeep, Lab Geologi Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU), juga di-support oleh Pemerintah Kota Ternate.
Foto udara saat kegiatan susur lava 1737. Terlibat kendaraan dari komunitas Ternate Jeep sedang memasuki lokasi Batu Angus. Foto: Sofyan Ansar untuk cermat
Penamaan susur lava 1737 itu berdasarkan dari sejarah letusan Gunung Gamalama pada tahun 1737, hingga membentuk hamparan lava yang kini di sebut Batu Angus. Menariknya, dalam sejarah ini, bukan letusan dari kawah utama namun letusan samping yang disebut efusif.
ADVERTISEMENT
"Di samping saya ini, ada batu vulkanik jenis hornito. Tipikalnya bertiang," tambah Faisal, yang sejak 2011 mulai menekuni profesi pemandu wisata.
Saat menyusuri spatter cone di Batu Angus. Foto: Faris Bobero/cermat
Sekira 20 orang yang ikut dalam telusur lava itu, diajak mengenal beberapa tempat yang menjadi keunikan di Batu Angus, yakni spatter cone, lava tumuli, lava hornito, bomb vulcanik, snowball lava, bahkan punya goa lava.
Deddy Arif, Ketua IAGI Malut mengatakan, ada dua jenis batu di wisata Batu Angus yakni jenis andesit dan basalt.
Deddy Arif, Ketua IAGI Malut, saat memperkenalkan keunikan yang ada di Batu Angus. Foto: Fuad/Genpi Malut untuk cermat
"Andesit merupakan batuan yang asam secara kimia. Lelehannya tidak jauh. Yang basalt itu basah dan lelehannya sangat jauh," kata Deddy.
Saat ini, pihaknya dengan pemerintah sedang fokus pengembangan geowisata berbasis edukasi dan konservasi untuk destinasi Wisata Batu Angus. Dengan memaksimalkan kolaborasi dan pentahelix.
Komunitas Ternate Jeep saat parkir di salah satu destinasi wisata Batu Angus. Foto: Sofyan Ansar/Genpi untuk cermat
Foto bersama tim kolaborasi susur lava 1737.
Salah satu destinasi di wilayah Batu Angus. Foto: Fuad/Genpi Malut untuk cermat