Gempa Beruntun Berkekuatan 3 Sampai 6 M Guncang Hamahera Selatan

Konten Media Partner
15 September 2019 16:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Gempa Bumi Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gempa Bumi Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Gempabumi beruntun kembali mengguncang Halmahera Selatan, Maluku Utara pada Minggu (15/9) dini hari. Terhitung, sudah lima kali gempa dengan magnitudo 3,5 hingga 6,2.
ADVERTISEMENT
Awalnya, pada pukul pukul 01:21:29 WIT dini hari, terjadi gempabumi berkekuatan 6,2 magnitudo, yang berpusat di laut Halmahera, tepatnya pada 118 Km Timur Laut Obi dan 125 Km Timur Laut Labuha. Sekira 16 menit kemudian, terjadi gempa susulan dilokasi yang sama dengan kekuatan 4,1 magnitudo, pada pukul 01:37:17 WIT.
4 jam kemudian, setelah terjadi gempa susulan pada pukul 01:37:17 WIT, gempa susulan dengan kekuatan 3,6 magniduto kembali menguncang pada pukul 05:56:46 WIT, dilokasi yang sama, di laut Halmahera dengan kedalam 10 KM.
Guncangan gempabumi magnitudo terus terjadi hingga pada pukul 08:13:36 WIT dengan kekuatan 3,5 magnitudo. Hingga pukul 15:02:06 WIT, hari ini, gempa terjadi lagi dengan magnitudo 3,4 yang berpusat di 104 Km Timur Laut Obi-Malut dan 113 labuha-Malut.
ADVERTISEMENT
Kepala Stasiun Meteorologi Oesman Sadik Halmahera Selatan, Eko Wijayandi, ketika dikonfirmasi pada Minggu (15/9) melalui telpon menjelaskan, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.
Dampak gempabumi yang terjadi sebanyak 5 kali itu, dirasakan dibeberapa kecamatan di Kabupaten Halsel yakni, Kecamatan Gane Barat Utara, Gane Barat Selatan, Gane Timur Selatan, Kepulauan Joronga, Bacan, Bacan Selatan, Bacan Timur, Bacan Timur Tengah, dan beberapa kecamatan lainnya yang berada di Kabupaten Halsel.
“Dampak gempabumi ini, sangat dirasakan disejumlah kecamatan di wilayah Gane dan wilayah Bacan,” kata Eko.
Akibat dari itu, Eko meminta kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Sebab, gempa tersebu tidak berpotensi tsunami.
ADVERTISEMENT
Namun, masyarakat diminta selalu berikhtiar dengan menghindari dari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa yang pernah terjadi dua bulan lalu.
“Pastikan bangunan tempat tinggal masing-masing cukup tahan gempa, artinya tidak ada kerusakan akibat gempa sebelum kembali ke dalam rumah,” pintanya.
Dua Rumah Rusak
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halsel, DR. Daud Jubedi, ketika dikonfirmasi cermat, pada Minggu (15/9) mengatakan, dampak gempabumi yang terjadi pada pukul 01:21:29 WIT, untuk laporan sementara terdapat dua rumah yang rusak di Desa Kurunga, Kecamatan gane Timur Selatan. Hal ini berdasarkan laporan pemerintah desa setempat.
Sedangkan untuk desa lainnya, hingga saat ini, belum ada laporan terkait dengan akibat dari dampak gempa yang terjadi. “Kami terus memantau perkembangan, pasca terjadinya gempabumi di laut Halmahera yang dirasakan warga sebanyak 5 kali guncangan,” kata Daud.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, warga yang merasakan gempabumi disejumlah desa yang dekat dengan titik gempa, memilih untuk keluar dari rumah dan bertahan di lokasi pengungsian bersama dengan pengungsi yang rumahnya mengalami kerusakan akibat dari gempabumi yang terjadi pada Juli lalu.
“Kita akan terus monitor perkembangan pasca gempabumi, kami juga meminta kepada masyarakat agar tidak panik, dan tetap berikhtiar,” kata Daud.
---
Safri Noh