Gempa Magnitudo 7,0 di Kepulauan Talaud Dirasakan hingga di Maluku Utara

Konten Media Partner
21 Januari 2021 21:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi seismograf gempa bumi. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi seismograf gempa bumi. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Gempabumi berkekuatan magnitudo 7,0 (sebelumnya ditulis 7,1) yang terjadi Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara juga dirasakan oleh warga di Maluku Utara. Meski begitu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
ADVERTISEMENT
Kepala Stasiun Geofisika Ternate Andri Wijaya Bidang mengatakan, kejadian dan parameter gempa tektonik terjadi pada Kamis (21/01/2021) pukul 21.23.08 WIT di wilayah Laut Filipina.
“Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M=7,0. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 4,94 LU dan 127,44 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 132 km arah Timur Laut Kota Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara pada kedalaman 119 km,” ungkap Andri.
Andre bilang, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Filipina. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (Thrust Fault).
ADVERTISEMENT
Guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Melonguane, Tahuna, Ondong IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), Manado, Bitung III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), Galela , Gorontalo, Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), Bolaang Uki II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang), Ternate, Sofifi, Halmahera Tengah I-II MMI (Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang).
Hingga saat ini, kata Andri, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. "Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," tegasnya.
ADVERTISEMENT

Gempabumi Susulan

Andri menambahkan, hingga Kamis, 21 Januari 2021 pukul 21.39 WIT, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
Ia pun mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," ujarnya.
Mari Donasi Sekarang: