Ironi di Momen Lebaran, Sampah Plastik Menumpuk di Pasar Ternate

Konten Media Partner
7 Juni 2019 20:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sampah plastik terlihat berserakan di bawah lapak pakaian di Pasar Kota Baru, Ternate, Maluku Utara. Foto: Rizal Syam/cermat
zoom-in-whitePerbesar
Sampah plastik terlihat berserakan di bawah lapak pakaian di Pasar Kota Baru, Ternate, Maluku Utara. Foto: Rizal Syam/cermat
ADVERTISEMENT
Hari Raya Idulfitri harusnya jadi momentum untuk kembali menyucikan diri, membersihkan hati, dan bertekad untuk jadi insan yang lebih baik. Namun, pemandangan ironi tampak di Pasar Kota Baru, Ternate, Maluku Utara, Jumat (7/6).
ADVERTISEMENT
Pantaun Cermat, sampah plastik memenuhi lokasi penjual pakaian di Pasar Kota Baru, baik di sudut-sudut maupun kolong lapak yang sudah sepi. Sampah-sampah yang berserakan itu terdiri dari plastik pembungkus sepatu maupun pakaian.
Asnar, salah satu pedagang sepatu di Pasar Kota Baru, mengatakan bahwa sampah plastik tersebut sudah ada sejak malam takbiran, Selasa (4/6).
“Ini sampah sudah dari malam takbiran. Kami (para pedagang) tak sempat mengangkutnya karena memang masih sibuk Lebaran. Soalnya, saat malam terakhir Ramadan itu kami berjualan hingga dini hari,” ucap Asnar saat ditemui cermat, Jumat (7/6).
Suasana seperti ini sudah tampak sejak malam takbiran. Foto: Rizal Syam/cermat
Pria yang berasal dari Buton ini mengaku, biasanya setiap kali usai berjualan, para pedagang akan langsung membersihkan lapak masing-masing.
ADVERTISEMENT
Asnar mengatakan, setiap kali membersihkan lapak, sampah-sampah itu akan diletakkan di pinggir jalan, kemudian bakal diangkut oleh mobil kebersihan. Hanya, kata Asnar, mobil sampah masih belum beroperasi saat ini.
Lapak pakaian di Pasar Kota Baru Ternate, Maluku Utara, Jumat (7/6). Foto: Rizal Syam/cermat
Pasar Kota Baru yang menjual pakaian ini sebenarnya bukanlah pasar rutin. Dalam seminggu, terhitung hanya tiga hari pasar ini beroperasi. Namun, selama Ramadan 2019, pasar tersebut beraktivitas setiap hari.
Asnar mengaku, ada kewajiban bagi pedagang untuk membayar iuran sampah. “Satu hari Rp 2.000, itu hanya pas hari pasar,” ungkap Asnar.
---
Rizal Syam