Jenazah Burhan Abdurahman, Mantan Wali Kota Ternate, Dimakamkan di Gowa

Konten Media Partner
5 Juli 2021 13:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Almarhum Burhan Abdurahman, Wali Kota Ternate periode 2010-2021. Foto: Edo Huka untuk cermat.
zoom-in-whitePerbesar
Almarhum Burhan Abdurahman, Wali Kota Ternate periode 2010-2021. Foto: Edo Huka untuk cermat.
ADVERTISEMENT
Jenazah Almarhum Burhan Abdurahman, Wali Kota Ternate periode 2010-2021, akhirnya dimakamkan di Gowa, Sulawesi Selatan, setelah batal diterbangkan ke Ternate, Maluku Utara dan dinyatakan terpapar corona.
ADVERTISEMENT
Hasby Yusuf, Sekretaris Wilayah Korps Alumni HMI Malut, yang ikut menghadiri pemakaman tersebut ketika dikonfirmasi mengatakan, sebelum dimakamkan dengan metode pemulasaran COVID-19, jenazah almarhum diserahkan manajemen Rumah Sakit Sayang Rakyat Makassar ke keluarga dan Pemerintah Kota Ternate.
Tampak hadir saat pemakanan tersebut yakni, Sekretaris Daerah Ternate, Jusuf Sunya, mewakili pemkot. Tampak pula adik kandung almarhum, Ahmad Yani Abdurahman, yang juga mantan Kepala Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Kota Ternate.
"Jenazah kemudian disalatkan dengan protokol COVID-19 oleh kami dan keluarga dipimpin Sekkot," tutur Hasby, Senin (5/7).
Selanjutnya, jenazah dihantarkan ke kompleks Pemakaman Pegawai Pemda Sulsel di Macanda, Gowa. Pekuburan ini juga menjadi tempat pemakaman jenazah-jenazah pasien Covid-19 sebelumnya.
Hasby menuturkan, selama mendampingi mendiang Burhan dalam perjalanan karier politiknya, Burhan adalah sosok yang amat baik dalam bertutur kata dan berperilaku. Ia selalu membimbing orang-orang di sekitarnya dan memiliki jiwa sosial tinggi.
ADVERTISEMENT
"Ketika ada salah, beliau tegur dengan bahasa yang santun, tidak mengumbar kemarahan ke publik," kenangnya.
Burhan pun, kata Hasby, amat senang berdiskusi soal agama dengannya. Bahkan beberapa pekan lalu keduanya sempat berbincang panjang saat bertemu di Falajawa.
"Beliau punya jasa besar terhadap Kota Ternate. Karena itu sudah selayaknya warga memberikan penghormatan kepada beliau atas jasa dan prestasinya. Kiranya Pemerintah Kota Ternate menginstruksikan kepada seluruh masjid dan musala untuk mendoakan beliau. Saya berharap pengabdiannya selalu dikenang rakyat Ternate. Saya rasa Haji Bur layak mendapatkan penghormatan atas semua pengabdiannya," pungkasnya.
Sementara Sekda Ternate Jusuf Sunya menyatakan, sejak Minggu (4/7) Pemkot sudah melakukan segala upaya agar jenazah almarhum bisa dipulangkan ke Ternate. Namun upaya ini terkendala regulasi yang mengharuskan pasien meninggal dengan indikasi Covid-19 dimakamkan di daerah tempatnya menghembuskan napas terakhir.
ADVERTISEMENT
"Protokol kesehatan yang cukup ketat dan kami sudah berupaya dengan luar biasa tetapi inilah aturan yang harus kita taati," ungkapnya.
Sebelum meninggal dunia, sambungnya, hasil tes PCR mantan wali kota menunjukkan ia terindikasi COVID-19. Namun untuk lebih memastikan, pemkot meminta dilakukan tes kedua. Hasilnya, tetap sama dengan hasil tes pertama.
"Sehingga harus dimakamkan di Makassar juga," imbuhnya.
Jusuf juga meminta warga Ternate ikut mendoakan almarhum. Ia dinilai sebagai sosok yang banyak berjasa pada pembangunan Kota Ternate selama 10 tahun memimpin.
"Kita juga minta masyarakat untuk kiranya dapat meluangkan waktu sejenak untuk melaksanakan salat gaib guna mengirimkan doa sehingga almarhum ditempatkan di sisi Allah SWT," pungkasnya.