Jubir AMAN: Jarang di Tidore, Basri Salama Sudah Game Over

Konten Media Partner
25 Agustus 2020 15:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Adriansyah Fauji, Juru Bicara Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan Ali Ibrahim dan Muhammad Sinen. Foto: Istmewa
zoom-in-whitePerbesar
Adriansyah Fauji, Juru Bicara Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan Ali Ibrahim dan Muhammad Sinen. Foto: Istmewa
ADVERTISEMENT
Adriansyah Fauji, Juru Bicara Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan Ali Ibrahim dan Muhammad Sinen (AMAN), menilai Basri Salama yang menyatakan di beberapa media bahwa calon petahana bukan lawan yang berat adalah keliru.
ADVERTISEMENT
Bahkan, Adriansyah menilai balik, calon wali kota dan wakil wali kota Tidore Kepulauan Basri Salama dan Muhammad Guntur (BAGUS) sudah game over ketika Kaukus Parlemen tak sehati mengusung satu pasangan calon. Apa lagi, katanya, Basri Salama memang jarang berada di Tidore.
“Hal itu terlihat jika kita lacak kembali jejak digital Basri Salama dalam beberapa media online tentang sikapnya maju pada Pilkada Tidore Kepulauan (Tikep) 2020,” katanya, kepada cermat, Selasa (25/8).
Sebagai jubir AMAN kata Adriansyah, penting mengingatkan kembali penegasan yang pernah Basri lakukan. Katanya, Basri pernah mengeluarkan pernyataan begini, “kalau ada di antara kami ini lalu muncul tiga pasangan, tentunya saya orang pertama tidak akan maju”.
Parpol yang tergabung dalam Kaukus Parlemen waktu itu, katanya, bersepakat menggunakan indikator survei dalam menetukan jagoan mereka untuk menantang Petahana. Dalam pemberitaan tahun itu, kata Adriansyah, Basri Salama kemudian menutup dengan kalimat “Saya akan menjadi bagian untuk pemenang yang bersangkutan, jikalau lebih dari dua pasang calon, saya akan menarik diri dari pencalonan,” ungkap Ian, saapaan Adriansyah, dalam pernyataan tertulisnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, ucapan Basri Salama pada tahun kemarin, bukan kata-kata tak bermakna, karena sebagai politisi nasional sudah dipikirkan matang-matang sebelum mengeluarkan statement.
“Ada maksud yang mudah kita tangkap, bahwa jika Pilkada digelar dengan tiga pasang maka Basri Salama sudah pasti kalah, karena itu lebih baik menarik diri lebih awal, ia menginginkan pertarungan head to head karena kemungkinan menang bisa terjadi. Karena itu ketika SALAMAT yang lebih dulu mendapatkan tiket untuk lolos persyaratan calon di KPU Desember nanti, hitungan calon penantang kedua petahana tak ada lagi, selesai!,” tegas Ian.
Ian menambahkan, pasangan calon wali kota dan wakil berakronim BAGUS itu, yang mengelurkan statement di media, dengan judul cukup provokatif: Pasangan Petahana Tidore bukan lawan berat.
ADVERTISEMENT
Bahkan, katanya, dalam pemberitaan tersebut, BAGUS beralasan, karena visi dan misi Petahana tidak pernah jalan, tidak sinkron visi agromarine.
“Bahkan kata Basri dalam berita tersebut menyebut, ada lembaga survei kridibel merilis hasil bahwa yang tahu tentang visi agromarine itu hanya 2 persen dan 98 persen masyarakat tidak tahu. Basri tidak menyebut secara spesifik nama lembaga survei, tapi jika menyebut beberapa maka sudah pasti lembaga surveinya lebih dari satu. Sayangnya, dalam berita tersebut tak ada infografis yang disertakan, sehingga data lembaga survei mana yang dipakai tak bisa kita lihat,” katanya.
“Saya kemudian berpikir, mungkin karena pasangan BAGUS jarang berada di Kota Tidore kepulauan sehingga bisa jadi tak memiliki data lain sebagai pembanding atas beberapa problem yang diucapkan semisal pertanian dan perikanan, sehingga akhirnya memberi penilaian yang salah,” tambah Ian.
ADVERTISEMENT
Jubir AMAN ini pun membeberkan beberapa data seperti:
Survei Indo Barometer soal Kepuasan Terhadap Kinerja Muhammad Sinen, Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan.
“Jadi jika dibilang Basri, Visi dan Misi Petahana tidak jalan sangat tidak mungkin ada kenaikan produksi baik sektor Agro maupun sektor Marine,” ungkapnya.
Soal kinerja pemerintah, pada survei 2 lembaga kridibel, temuan Charta Politika misalnya, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Pemkot Tidore tergolong cukup baik, berada di antara 60 sampai 70 persen.
ADVERTISEMENT
“Pada lembaga survei lain, Indobarometer merilis tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Capt. Ali Ibrahim dan Muhammad Sinen yakni 70 sampai 80 persen,” tutup Ian.