Kepala SMAN 5 Halsel Akui Kelola Dana BOS Tidak Sesuai Prosedur

Konten Media Partner
27 Januari 2020 20:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 5 Halmahera Selatan, Maluku Utara. Foto: Safri Noh/cermat
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 5 Halmahera Selatan, Maluku Utara. Foto: Safri Noh/cermat
ADVERTISEMENT
Kepala SMA Negeri 5 Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara, Muhammad Idris, akhirnya mengakui kesalahannya dalam pengelolaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) sejak 2017 hingga 2019.
ADVERTISEMENT
Kesalahan tersebut di antaranya tidak melibatkan dewan guru dan komite sekolah, tidak melibatkan bendahara sekolah dalam pembuatan laporan pertanggungjawaban (Lpj), serta tidak membentuk tim pengelolaan dana BOS.
Padahal, hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2019, tentang petunjuk teknis BOS reguler.
"Saya salah. Jadi sebagai pimpinan, saya sampaikan permohonan maaf. Saya terima dengan lapang dada koreksi dari dewan guru terhadap persoalan ini," ucap Idris kepada cermat, Senin (27/1/2020).
Sebelumnya, sejumlah guru dan ketua komite sekolah menilai cara pengelolaan dana BOS tidak transparan.
Menanggapi hal itu, Idris mengaku siap menyampaikan secara terbuka, sesuai penggunaannya setiap triwulan berdasarkan Lpj yang telah disampaikan.
ADVERTISEMENT
"Saya akan sampaikan sesuai Lpj yang sudah saya sampaikan ke Dinas Pendidikan dan Pengajaran Maluku Utara," kata Idris.
Bahkan, persoalan yang telah bergulir di Polsek Gane Barat ini, dikatakan Idris, bahwa dirinya siap memberikan keterangan di hadapan penyidik.
"Saya siap memberikan keterangan yang diperlukan pihak kepolisian," tandasnya.
Idris secara mantap mengaku siap bertanggung jawab terhadap konsekuensi atas kekeliruan yang dilakukan selama ini.
"Saya akan mengintropeksi kesalahan yang saya lakukan selama ini, dan saya tidak akan mengulangi kesalahan yang sama mulai saat ini," tuturnya.
Bahkan, ia mengaku akan mengajak seluruh dewan guru dan ketua komite untuk duduk bersama membahas persoalan ini. "Saya akan lakukan pembenahan yang dimulai dari diri saya," tutup Idris.
ADVERTISEMENT