Ketika 'Anak SD' Jadi Petugas TPS di Ternate
ADVERTISEMENT
Demi menarik perhatian dan antusias masyarakat untuk datang ke TPS, beberapa penyelenggara di Ternate, Maluku Utara, membuat suasana unik dalam dekorasi maupun kostum di lokasi TPS.
ADVERTISEMENT
Seperti yang terlihat di TPS 05, kelurahan Tanah Tinggi, Ternate Tengah, Kota Ternate, Maluku Utara. TPS tersebut dihiasi balon berwarna merah dan putih di beberapa sudut. Tak hanya itu, yang membuat TPS ini menarik adalah para petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang mengenakan seragam Sekolah Dasar.
Sutri Panji Tawari, Ketua KPPS TPS 05, kepada cermat mengatakan bahwa pemilihan konsep sekolah dasar ini tak lepas dari upaya merangkul kembali masyarakat setelah masa kampanye.
“Kita melihat 7 bulan proses kampanye itu kan banyak terjadi konflik. Nah, torang (kita) memakai konsepkan untuk merah-putih, selain karena ingin menarik warga agar ke TPS, juga bagaimana torang merangkul,” ucap Sutri.
Selain itu, penggunaan seragam SD juga dianggap bisa memberikan kesan gembira serta kejujuran dalam pesta demokrasi ini.
ADVERTISEMENT
Vita (36 tahun), warga Tanah Tinggi yang terdaftar di TPS 05, mengapresiasi kreativitas panitia dalam membuat konsep. Menurutnya, dengan keunikan seperti ini, dapat membuat masyarakat tertarik dan tak merasa tegang saat menyalurkan haknya.
“Saya rasa ini kreatif. Jadi memberikan kesan bahwa pentingnya pendidikan politik dari usia dini,” tambah Vita.
TPS ini menjadi satu dari sekitar 11 TPS yang dikunjungi oleh Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba, bersama dengan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah.
Keunikan tak hanya ada di TPS 05, di kelurahan Sangaji, tepatnya di TPS 01, para petugas KPPS menggunakan pakaian adat Ternate. Petugas pria mengenakan baju adat serta penutup kepala yang biasa disebut Tuala Lipa. Sementara petugas perempuan mengenakan kebaya kurung.
---
ADVERTISEMENT
Rizal Syam