Kondisi Memburuk, Seorang Jemaah Ijtima Asia asal Ternate Dilarikan ke RS

Konten Media Partner
5 April 2020 23:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim medis saat melakukan evakuasi OPD di Bastiong Talangame, Ternate, Maluku Utara. Foto: Zulkifli Ahmad.
zoom-in-whitePerbesar
Tim medis saat melakukan evakuasi OPD di Bastiong Talangame, Ternate, Maluku Utara. Foto: Zulkifli Ahmad.
ADVERTISEMENT
Satu dari 26 jemaah tablig yang baru pulang dari Ijtima Asia di Gowa, Sulawesi Selatan, dievakuasi ke RSUD Chasan Boesoirie pada Minggu sore (5/4). Evakuasi itu dilakukan lantaran kondisi kesehatannya pasien kian memburuk.
ADVERTISEMENT
"Jemaah itu baru pulang dari Gowa, saat ikut pertemuan Ijtima Asia. Dia balik ke Ternate dari tanggal 23 Maret 2020," ungkap Asghar Saleh, Direktur LSM Rorano, yang ikut melakukan evakuasi.
Tim medis saat bersiap melakukan evakuasi OPD di Bastiong Talangame, Ternate, Maluku Utara. Foto: Zulkifli Ahmad.
Kata Asghar, sepulang dari Gowa, ODP sempat ke Pulau Makeang, Moti, Kayoa, hingga Sidangoli. Akibat kondisi kesehatannya memburuk, pasien yang usianya sekitar 50 tahun itu kemudian kembali ke Ternate dan sempat singgah di Kota Baru, Ternate tengah, kemudian kembali ke indekosnya di Bastiong Talangame, Ternate Selatan.
ODP itu pun meminta bantuan pada pemilik indekos untuk membeli obat, sebab ia merasa demam dan sakit kepala. Melihat kondisi ODP yang semakin memburuk, pemilik indekos pun menyampaikan ini ke Bhabinkamtibmas dan anak muda setempat, yang menjadi satgas.
Direktur LSM Rorano Asghar Saleh (kaos biru), bersama petugas medis dan lainnya, sebelum melakukan evakuasi ODP di Bastiong Talangame, Ternate. Foto: Istimewa.
"Jadi, sudah sejak kemarin malam, Sabtu (4/4), pemuda di sana khawatir dan berjaga-jaga agar ODP itu tidak keluar," ungkap Asghar.
ADVERTISEMENT
Paginya, kata Asghar, para pemuda dan camat Ternate Selatan, mulai berkoordinasi dengan Puskesmas Kalumata untuk melakukan observasi kondisi pasien.
"Sayangnya, pihak puskesmas tidak berani. Mungkin karena tim di puskesmas belum punya APD yang memadai. Apalagi kondisi pasien sudah memburuk," ungkapnya.
Sekitar pukul 12.00 WIT, Asghar bersama para pemuda setempat ke IGD di RSUD Chasan Boesoirie meminta agar pasien segera dievakuasi. Namun, kata pihak RSUD, yang melakukan evakuasi dalam penanganan ini adalah pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).
Asghar dan para pemuda pun menghubungi KKP. Namun, katanya, pihak KKP baru selesai evakuasi salah satu pasien. Prosedurnya, pihak KKP harus beristirahat beberapa jam, membersihkan diri, sebelum mengevakuasi pasien yang lain.
Setelah berusaha beberapa kali, Asghar bersama pemuda, camat, Bhabinkamtibmas setempat baru mendapat bantuan dari Puskesmas Bahari Berkesan yang bersedia mengevakuasi pasien ODP tersebut ke RSUD Chasan Boesoirie pada sore, menjelang Magrib.
ADVERTISEMENT
Namun, hingga berita ini ditayangkan, belum juga ada jawaban dari Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Maluku Utara, Rosita Alkatiri.