KSOP Ternate Tunda Aktivitas Pelayaran karena Gelombang Tinggi
ADVERTISEMENT
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Ternate , Maluku Utara, sementara menunda keberangkatan kapal jenis ferry, perintis, landing craft, SPOB dan kapal rakyat. Hal itu untuk mengantisipasi adanya korban jiwa dan harta benda di laut karena sedang terjadi gelombang tinggi .
ADVERTISEMENT
Ini berdasarkan surat pemberitahuan nomor UM.003/4/23/KSOP.TTE-2021 dari Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui KSOP Kelas II Ternate. Surat tersebut ditujukan kepada pimpinan perusahan pelayaran/non pelayaran, para nakhoda kapal.
Prakiraan cuara itu dikeluarkan dan berlaku pada Kamis 18 Februari 2021 pukul 21.00 WIT hingga Sabtu 20 Februari 2021 pukul 21.00 WIT tentang peringatan dini gelombang tinggi.
Sebab saat ini, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara pada umumnya bergerak dari barat laut - timur laut dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot.
Sedangkan wilayah bagian selatan, umumnya bergerak dari barat daya - barat laut dengan kecepatan angin berkisar 5-35 knot. Kondisi itu mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
Di mana, tinggi gelombang 1,25 hingga 2,5 meter berpeluang terjadi di perairan Obi, timur Obi, dan selatan Sula. Sedangkan tinggi gelombang 2,5 hingga 4 meter berpeluang terjadi di perairan Ternate-Batang Dua, Bacan, dan Utara Sanana.
Untuk Tinggi gelombang sendiri 4,0 hingga 6,0 meter atau tergolong sangat tinggi, berpeluang terjadi di Samudra Pasifik Utara Halmahera, perairan Morotai, Loloda, laut Halmahera , perairan timur Halmahera dan Halmahera bagian barat.
Humas KSOP Kelas II Ternate, Hasbi Djaba kepada wartawan, mengatakan terhitung sejak hari ini semua aktivitas kapal ditunda keberangkatannya. “Ini menindaklanjuti dari prakiraan cuaca tersebut, hingga ada pemberitahuan baru dari BMKG,” pungkasnya.
_________
Yunita Kadir