news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ledakan Terdengar di Halmahera Barat, Ini Penjelasan BMKG

Konten Media Partner
25 Maret 2020 18:49 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi erupsi gunung Dukono Halmahera Utara. Foto: Faris Bobero/cermat
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi erupsi gunung Dukono Halmahera Utara. Foto: Faris Bobero/cermat
ADVERTISEMENT
Bunyi ledakan cukup besar terdengar di wilayah Halmahera Barat, Maluku Utara pada Rabu (25/3). Dentuman ini terdengar sekitar pukul 18.27 WIT. Sejumlah warga pun bertanya-tanya asal bunyi tersebut.
ADVERTISEMENT
"Dapa dengar (terdengar) di Gamlamo tadi. Cuma tara (tidak) tahu ledakan di mana. Banyak orang bertanya bunyi apa itu," ujar Faisal Muchdar, pemuda asal Gamlamo, Jailolo.
Tidak hanya Faisal, warganet juga ikut bertanya-tanya asal dentuman tersebut. Akun Facebook atas nama M Rizal Abd Rahman pun mengunggah status mengenai ledakan tersebut di dinding Grup Halmahera Barat. "Babunyi basar (besar) skali," tulis M Rizal.
Hingga berita ini ditayangkan, unggahan M Rizal sudah mendapat 131 tanggapan di kolom komentar dengan beragam spekulasi.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Ternate Kustoro Hariyatmoko, saat dihubungi cermat, mengatakan, dari hasil analisis, terjadi gempa tektonik di Jailolo, Halmahera Barat, dengan Magnitudo 2.1 dan tidak berpotensi tsunami.
"Pukul 18.54 WIT, wilayah Jailolo diguncang gempa bumi tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa terjadi di koordinat episenter pada 1.17 LU dan 127.54 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 15 km Timur Laut Jailolo–Maluku Utara pada kedalaman hiposenter 3 km," ucap Kustoro.
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskan, lokasi episenter dan kedalaman hiposenter gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi kedalaman dangkal akibat adanya penyesaran lokal di wilayah tersebut.
"Berdasarkan laporan masyarakat gempa bumi ini dirasakan di Jailolo dengan intensitas II-III MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang gantung bergoyang). Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulakan gempa bumi tersebut," ungkapnya.
Ia mengaku, adanya bunyi ledakan pada gempa itu sesuatu yang normal. "Pelepasan energi bisa berupa getaran atau gempa dirasakan dan suara, yakni seperti dentuman," ucapnya.
Kustoro mengimbau, masyarakat di wilayah Jailolo dan sekitarnya agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," pungkasnya.
ADVERTISEMENT