Masyarakat Bobo Tidore Gelar Upacara HUT ke-74 RI di Laut

Detik-detik pengibaran bendera merah putih di laut, pesisir pantai Kelurahan Bobo, Tidore Utara, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara. (Istimewa)

Warga Kelurahan Bobo, Tidore Utara, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, bekerjasama dengan Ikatan Pemuda Bobo, menggelar upacara pengibaran bendera merah putih pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke - 74 Republik Indonesia (RI).

Upacara yang dipusatkan di atas laut, lingkungan Sigi Madite, Kelurahan Bobo itu, menetapkan Usman Kanong sebagai inspektur upacara dan Waldi Ade Mus sebagai pemimpin upacara. Bertindak sebagai pembaca teks proklamasi, yakni Armin Abdurahman. Sedangkan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka yakni Firman M. Kamari, M. Fajrin Adam, dan Rahmat Husen.

Pelaksanaan upacara HUT RI di atas laut ini tercatat yang kedua kalinya. Terlihat, masyarakat dan seluruh siswa-siswi SD, SMP, SMA serta mahasiswa, cukup antusias menyaksikan detik-detik pengibaran bendera pusaka tersebut.

Sejumlah warga di Kelurahan Bobo, Tidore Utara, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, berbaris memanjang menyaksikan detik-detik pengibaran bendera merah putih di atas laut. (Istimewa)

Awalnya, seluruh personil upacara berbaris memancang di tepi pantai. Memasuki momen pengibaran, bendera kemudian diarak ke tiang yang tertancap di laut dengan jarak sekira 50 meter dari tepi pantai. Para personil langsung nyemplung ke dalam laut.

Seragam yang dikenakan pun basah. Kecuali bendera. Lalu, bendera ditarik perlahan-lahan hingga ke ujung tiang, diiringi nyanyian lagu Indonesia Raya oleh seluruh peserta upacara. Sang saka merah putih pun berkibar 'gagah' dihembus angin laut.

Inspektur upacara, Usman Kanong, mengatakan, sudah dua kali warga Bobo menggelar upacara HUT RI di atas laut. "Masyarakat sangat antusias, karena lokasinya di laut. Biasanya kan di lapangan ya. Yang pasti kami merasa bangga," kata Usman kepada awak media, Sabtu (17/8/2019).

Usman menilai, selain strategis, lokasi berlangsungnya upacara HUT ke-74 RI ini menyimpan jejak sejarah. Salah satunya tentang cerita seorang tokoh pejuang Irian Barat. "Jadi lokasi yang kami pusatkan ini adalah tempat pendaratannya," katanya.

---

Reporter: Olis