Morotai dan Dua Daerah lain Raih tol Laut Award

Konten Media Partner
25 Maret 2019 21:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapal Tol Laut yang masuk ke perairan Ternate, Maluku Utara. (Foto: Olis/cermat)
zoom-in-whitePerbesar
Kapal Tol Laut yang masuk ke perairan Ternate, Maluku Utara. (Foto: Olis/cermat)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pelabuhan di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara raih tol laut award bersama dua daerah lainnya yakni, Pelabuhan Tahuna, Sulawesi Utara dan Pelabuhan Dobo di Provinsi Maluku.
ADVERTISEMENT
Tiga daerah ini tercatat masuk dalam tiga besar jumlah throughput kontainer terbanyak di tahun 2018. Tercatat, Pelabuhan Tahuna, Sulawesi Utara sebanyak 959 TEUs Container, Pelabuhan Morotai, Maluku Utara sebanyak 746 TEUs Container, dan Pelabuhan Dobo, Maluku sebanyak 600 TEUs Container.
Award tersebut setelah rapat koordinasi perintis dan tol laut yang berlangsung sejak Kamis 21 hingga Sabtu 23 Maret 2019 di Yogyakarta, yang dihadiri tiga kepala daerah dan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Ditjen Perhubungan Laut yang berhasil meraih tiga penghargaan Tol Laut Award.
Sebelumnya, KM. Logistik Nusantara II, milik PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni), tiba di Pelabuhan Trikora, Soasio, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara Sabtu (23/3) sekitar pukul 10.00 WIT. Kapal tersebut mengangkut 4 unit peti kemas sistem pendingin tertutup (Reefer Container) berukuran 20 feet.
ADVERTISEMENT
Salah seorang pengusaha ikan di Pelabuhan Trikora Tidore, Jawiyah, mengaku bahwa kedatangan KM. Logistik Nusantara II merupakan jawaban atas keresahan mereka. Karena selama ini mereka harus menyewa kapal dengan peti kemas sistem pendingin tertutup tersebut.
Kepala Kantor PT. Pelni Cabang Ternate, Heri Setiabudi, kepada cermat di Ternate, mengatakan operasional kapal tersebut sudah memasuki tahun kedua. Sesuai jadwal, kapal akan bertolak ke Daruba, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, lalu ke Surabaya.
"Kapalnya tidak hanya mengangkut ikan. Tapi hasil bumi seperti kopra, batang kelapa dan sejumlah komoditi unggulan daerah lainnya," katanya.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo, seperti dikutip dari Oceanweek.co.id, Senin (25/3/) mengatakan, penghargaan ini untuk memotivasi publik.
Purnomo bilang, kerjasama dan kreativitas Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat mutlak diperlukan. Hal ini untuk mendukung optimalisasi pemanfaatan kapal perintis dan kapal tol laut saat mengangkut muatan hasil komoditi daerahnya. "Agar muatan baliknya terisi optimal," tandasnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Purnomo, penyelenggaraan angkutan laut perintis dan tol laut harus dilakukan terpadu, sinergitas dan kolaborasi antar pusat dan daerah, agar hasilnya bisa maksimal. Sehingga, masyarakat dapat merasakan manfaat keberadaan angkutan laut perintis dan tol laut.
"Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sudah ada tugasnya masing-masing. Sinergi dan kolaborasi pusat dan daerah menjadi penting ketika target yang ingin dicapai. Ini diperlukan kerjasama yang baik agar hasilnya bisa dinikmati masyarakat," ungkapnya. (OLS)