P2TP2A Malut Bakal Buat Pemulihan Traumatik untuk Korban Pemerkosaan

Konten Media Partner
18 September 2019 17:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nurdewa Safar, Ketua Harian P2TP2A Malut. Foto: Risman
zoom-in-whitePerbesar
Nurdewa Safar, Ketua Harian P2TP2A Malut. Foto: Risman
ADVERTISEMENT
Mahasiswi berinisial KL korban dugaan pemerkosaan oleh seorang pekerja ojek berinisial GN (28), bersama pihak keluarga pada Rabu (18/9) sore tadi mendatangi kantor Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Maluku Utara (Malut).
ADVERTISEMENT
Kedatangan KL bersama pihak keluarga diterima langsung Ketua Harian P2TP2A, Nurdewa Safar. Dalam kesempatan itu, KL menceritakan kronologis kejadian dan mengadu sikap pelaku yang masih sering menghubunginya melalui telepon.
Kejadian yang berlangsung pada pekan lalu di Kecamatan Ternate Pulau, Ternate, sebelumnya mendapat desakan dari pihak keluarga karena penanganan Polsek Ternate Pulau yang dianggap lamban. Proses pemeriksaannya sendiri memang baru saja berjalan pagi tadi.
Ketua Harian P2TP2A, Nurdewa Safar, menyebut pihaknya saat ini tengah fokus pada pemulihan traumatik korban.
"Karena dia mengalami trauma, makanya kita memberikan layanan itu pemulihan traumatik. Karena secara psikologi targanggu dengan ancaman-ancaman yang dilakukan oleh pelaku," ujar Nurdewa.
Nurdewa bilang, proses penyidikan yang sementara berjalan dan pelaku yang belum ditahan, tentu memberikan rasa takut bagi korban.
ADVERTISEMENT
"Kita berharap dalam minggu ini kasus ini dia rampung. Sehingga pelaku ini harus ditahan oleh pihak penegak hukum," ucap Direktur Daulat Perempuan Maluku Utara (Daurmala) itu.
"Besok kami lagi membuat kuasa pendampingan. Dan besok kami mengirim ke Polsek bahwa semua urusan korban itu harus dibawah kami," sambungnya.
Ia menambahkan, untuk mengetahui tingkat trauma korban, pihaknya akan melakukan pemeriksaan psikologi dalam beberapa kali. "Nanti akan diperiksa psikologi profesional, supaya bisa tahu kondisi kejiwaannya, perkembangan traumanya," tutupnya.
---
Reporter: Rajif Duchlun