Pedagang di Ternate Curhat Ulah Penjual Lapak, Wali Kota: Pasar Ada Mafia

Konten Media Partner
22 September 2021 19:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang saat menyampaikan sejumlah keluhan mengenai penjualan lapak di halaman kantor wali kota. Foto: SAR/cermat
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang saat menyampaikan sejumlah keluhan mengenai penjualan lapak di halaman kantor wali kota. Foto: SAR/cermat
ADVERTISEMENT
Pedagang pasar di Ternate, Maluku Utara, pada Rabu (22/9), kembali mendatangi kantor wali kota. Kali ini mereka mengeluhkan soal ulah oknum penjual lapak.
ADVERTISEMENT
Salah satu pedagang saat hearing terbuka mengaku, ia bersama lima teman ketika pertama kali masuk berjualan, sempat menyetor ke oknum pegawai Disperindag berinisial G sebanyak Rp 5 juta. Pembayaran itu untuk membangun lapak milik mereka.
"Jadi kami sebagai pedagang asongan, di mana tempat atau lapak kami sebenarnya sudah dijanjikan. Karena sudah diperas dan membayar tempat lapak dari Rp 500 ribu sampai Rp 12 juta, bahkan semua bukti pembayaran kami miliki sampai dengan rekaman suara dan video," ungkapnya.
Pedagang lainnya juga mengaku hal yang sama. Ia bersama dengan suaminya yang seharian hanya berjualan rokok keliling di pasar, juga sudah membayar uang lapak kepada oknum pejabat berinsial A. Dan mereka sudah menunggu selama tiga tahun dengan bayaran sebesar Rp 18 juta.
ADVERTISEMENT
Salah satu pedagang telur dalam pasar Bahari Berkesan III, juga sudah memberikan uang ke pihak Disperindag sebesar Rp 20 juta.
"Saya ini korban bayar lapak, ternyata lapak saya kemudian digantikan dengan pedagang ikan ngafi. Karena dorang (mereka) para oknum sudah jual ke pedagang lainnya dan saya menjadi korban sebagai pedagang," katanya.
Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman, dalam kesempatan itu langsung menanggapi keluhan para pedagang.
"Jadi saya tahu di sana di pasar ada mafia, dan saya bersama Wakil Wali Kota tidak ada kepentingan sama sekali di pasar. Sehingga kasih waktu saya perbaiki, ibarat pohon saya akan pangkas dari atas sampai dengan akarnya," ucap M Tauhid Soleman.
Wali Kota Ternate berjanji sore ini sekitar pukul 17.00 WIT, ia turun langsung mengecek kondisi pasar Bahari Berkesan III.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, oknum pegawai berinisial A saat dihubungi cermat merasa dirugikan atas pernyataan para pedagang. Ia malah meminta para pedagang melaporkan ia ke kepolisian bila benar tuduhan itu. Bila tidak, ia yang justru membuat laporan.
"Laporkan saja ke polisi jika saya merugikan Anda sebagai pedagang dan jika hal itu tak benar ini sudah masuk unsur pencemaran nama baik, sehingga saya akan melapor balik pedagang tersebut ke polisi," tegasnya.

Tudingan Sepihak

Sekretaris Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kota Ternate, Rizal Santoso, mengatakan tudingan terhadap sejumlah pejabat Disperindag oleh para pedagang dalam aksi tadi siang di halaman kantor wali kota terkesan sepihak.
"Soal tudingan ke bawahan kami yakni ke Kepala UPTD sama salah satu Kabid itu oleh pedagang ada bukti atau tidak, sehingga harus ada klarifikasi jangan sampai jadi salah presepsi. Karena ini hanya tudingan sepihak," kata Rizal Santoso, kepada wartawan, Rabu (22/9).
ADVERTISEMENT
Rizal bilang, ia berjanji Kamis besok, bakal memanggil oknum A dan G untuk menanyakan langsung di kantor, agar bisa diklarifikasi dengan sejumlah pemberitaan dan soal tudingan aksi hari ini.
"Jika tuduhan pedagang itu jika terbukti, kami ikut sesuai dengan ketegasan Wali Kota harus ada sanksi tegas ke oknum tersebut. Namun sanksinya bagaimana semua ada di Wali Kota bukan ke kami," pungkasnya. (SAR)